Halomedan | Majelis Ulama Islam (MUI) Kota Medan mengadakan pertemuan dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam, membahas perkembangan krisis kemanusiaan etnis Rohingya di Myanmar, Senin (4/9).
Pertemuan ini dilangsungkan di aula lantai dua Kantor MUI Medan, Jalan Nusantara, Medan Maimun. Sejumlah perwakilan ormas Islam yang hadir di antaranya FUI, FPI, PETA, GIP NKRI, KOKAM dan Muhammadiyah.
Pada kesempatan itu, Ketua Komisi Ekonomi MUI Kota Medan Dr Ir Masri Sitanggang menyampaikan, pemperbuatan itu tidak beradab dan bertentangan dengan konstitusi Indonesia yang menjunjung kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Ini adalah penjajahan dan penindasan satu kelompok terhadap yang lain.
“Pada prinsipnya MUI Medan mengutuk keras kejadian di Myanmar sudah di luar batas kemanusiaan,” kata Dr Ir Masri Sitanggang.
Dr Ir Masri Sitanggang menjelaskan pembantaian muslim rohingnya di Myanmar yg dilakukan oleh umat budha Myanmar dan militer Myanmar telah membuat umat Islam marah. Umat Islam dinilainya memiliki beban besar membebaskan etnis Rohingya, apapun taruhannya.
“Hari ini kita berkumpul, menyerukan segenap ummat muslik melakukan jihad dgn cara apapun untuk bela muslim rohingya dari pembantaian kafir musyrik budha Myanmar dn militer Myanmar sekaligus memberi bantuan dalam bentuk apa yang akan kita salurkan,” tegas Masri yang juga Ketua Umum Gerakan Islam Pengawal (GIP) NKRI.
Dr Ir Masri Sitanggang juga mengecam militer Myanmar atas perlakuan biadabnya dan pemimpin Myanmar Ang San Suu ky yang tidak menghentikan tindakan biadab tersebut. MUI juga mendesak pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan tindakan kekerasan tersebut. Sebab MUI prihatin dengan tragedi yang menimpa Muslim Rohingya.
“Kita mendesak Pemerintah segera mengusir duta Besar Myanmar dari Indonesia dan tarik pulang dubes RI dari Myanmar dan Putuskan hubungan diplomatik serta keluarkan dari keanggotaan ASEAN Myanmar,” sebutnya.
Senada dengan itu Ketua Kordinator SOMASI UMMAT Indra Buana Tanjung menuturkan dalam waktu dekat ini sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam akan menggelar aksi terkait pembantaian muslim rohingnya di Myanmar yg dilakukan oleh umat budha Myanmar dan militer Myanmar.
Baca Juga:
“Kita akan segera lakukan aksi. Aksi tersebut Sebagai bentuk protes dan untuk mendesak agar Pemerintah Myanmar segera menghentikan pembataian terhadap warga Rohingnya,” kata Indra Buana Tanjung didampingi Sekretaris Buya Rafdinal disela pertemuan.
Lebih lanjut, Indra Buana Tanjung meminta Pemerintah RI untuk berperan aktif dan mengambil inisiatif untuk mendesak Pemerintah Myanmar agar segera menghentikan pembataian tersebut.
Selain itu, Indra juga mendesak agar dunia jangan hanya diam melihat ratusan nyawa melayang sia-sia akibat konflik di negeri yang dipimpin Aung San Suu Kyi itu.
Terlebih lagi, hingga saat ini pemerintah Myanmar yang terkesan tidak melakukan apapun untuk menghentikan pembantaian yang bertujuan melenyapkan sebuah entitas etnis di negara itu.
Menurut Indra Buana Tanjung, apa yang terjadi di Myanmar adalah kejahatan kemanusiaan (crime against humanity). Karena itu, permasalahan ini tidak bisa hanya diserahkan kepada Myanmar dan dunia pura-pura tidak tahu apa yang terhajadi.
“Sesuatu harus dilakukan, Pemerintah harus segera mengirim pasukan garuda untuk menghentikan tragedi di Myanmar secepatnya,” tegas Indra Buana Tanjung. (C02)
Tesk Foto : MUI Kota Medan bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam membahas perkembangan krisis kemanusiaan etnis Rohingya di Myanmar.
Baca Juga: