Usung Erry - Ngogesa, Golkar Targetkan Menang di Pilgubsu
Administrator
Kamis, 24 Agustus 2017 05:31 WIB
Halomedan | Pertimbangan DPP Partai Golkar memilih dan mengusung H Tengku Erry Nuradi berpasangan dengan H Ngogesa Sitepu notabene Ketua DPD Golkar Sumut, untuk maju di pilgubsu 2018, agar partai Golkar menang dan memimpin Sumut.
“Tentu yang menjadi kepentingan partai Golkar adalah ingin memimpin Sumut. Dan salah satu pendekatan untuk memimpin Sumut itu adalah berpasangan dengan HT Erry Nuradi. Dan ini adalah ukuran sederhana yang kami pakai,” ujar Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution, dalam konfrensi pers yang digelar di Grand Aston Medan, Rabu (23/8).
Lebih lanjut dikatakan Irham Buana, dari berbagai hasil lembaga survei telah menunjukan jika kedua nama ini dipasangkan sebagai Cagub dan Cawagub, kemenangan itu menjadi dominan. Bila dibandingkan dengan calon atau pasangan lain. Karena menduetkan Erry Nuradi dengan Ngogesa ada keuntungan besar disana.
Sebagai calon incumben, kata Irham, Erry Nuradi yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumut memilki sumber daya, elektabilitas dan juga pengenalan masyarakat yang tinggi. Sedangkan H Ngogesa Sitepu yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Langkat selama 2 periode, memiliki basis-basis pemilih yang cukup militan di beberapa wilayah. Sehingga, penggabungan dua kekuatan besar ini menjadi sangat penting pada Pilgubsu mendatang.
“Kawan-kawan pasti lebih tahu, calon mana sekarang ini yang punya tingkat pengenalan, tingkat elektabilitas dan sumber daya yang cukup baik, hanya Erry Nuradi, tidak ada yang lain,” tegas Irham Buana Nasution.
Selain itu, lanjutnya, dalam menghadapi Pilgubsu mendatang, Sumatera Utara ini dibagi dalam dua wilayah, yakni pantai Timur yang terwakili oleh Erry Nuradi dan pantai Barat yang terwakili oleh Ngogesa Sitepu. Dua wilayah besar ini, yang menjadi ukuran oleh partai Golkar untuk memenangkan Pilgubsu mendatang.
Irham Buana menilai bahwa keputusan rekomendasi yang dibuat DPP Golkar itu adalah sebuah keputusan yang paling bijaksana dan ideal. Dan untuk menjelaskan terkait putusan tersebut, DPP Golkar melalui Ketua Harian dan Sekretaris Jendral dijadwalkan akan datang ke Medan di awal September mendatang, untuk mengumumkan kepada seluruh DPD II dan seluruh Ormas partai Golkar, tentang dasar-dasar pertimbangan sehingga memutuskan pasangan ini maju di Pilgubsu. Hal tersebut sangat penting, dalam rangka menjaga soliditas kader Golkar pada seluruh tingkatan.
Terkait dengan adanya kepentingan partai Golkar ingin memimpin Sumut, Irham menjelaskan, bahwa partai politik itu didirikan dalam rangka kekuasaan. Dan tidak ada partai itu didirikan dalam rangka sebagai sebuah organisasi semata, dan tidak ada juga partai politik yang tidak berharap merebut kekuasaan. Karenannya, prinsip-prinsip kekuasaan itulah yang kemudian dianut oleh semua partai, termasuk partai Golkar tentunya dengan aturan organisasi, AD/ART dan juklak yang mengaturnya.
“Kalau ukuran kekuasaan itu disambungkan dengan proses demokrasi, kemudian disambungkan lagi dengan kepentingan partai Golkar, pasti berkolerasi dengan Pilkada di Sumut.Tidak ada satu partai politik, dan tidak ada satu calon Kepala Daerah di Sumut yang tidak ingin menang,” tegas Irham.
Golkar akan Berkoalisi
Baca Juga:
Saat ini, ujar Irham Buana, di DPRD Sumut, Golkar memiliki 17 kursi, sedangkan syarat minimal yang ditentukan dalam UU adalah 20 persen dari perolehan kursi dalam pemilu terakhir, atau 20 kursi DPRD Sumut untuk mendukung pasangan calon. Artinya, jika melihat jumlah kursi, Golkar masih kekurangan 3 kursi lagi untuk memenuhi syarat pencalonan tersebut.
Menyikapi hal ini, Irham menjelaskan, bahwa untuk memenuhi kekurangan itu, sebagai partai tengah, Golkar Sumut sudah membangun komunikasi dengan beberapa partai politik, dan keputusan dari beberapa partai politik itu juga mengusung pasangan Erry dan Ngogesa, diantaranya adalah PKB, PKPI, NasDem dan PPP.
“Golkar adalah partai tengah yang selalu ingin melakukan koalisi besar. Tentunya diharapkan, partai-partai lain yang belum bergabung dalam koalisi ini dapat bergabung demi kemenangan masyarakat Sumut di 2018 mendatang,” katanya.
Menurutnya, keputusan rekomendasi untuk mengusung pasangan Erry dan Ngogesa itu adalah keputusan yang diambil secara cermat dan teliti, dengan dasar pertimbangan yuridis, organisatoris, dan politis bagi pemenangan Pilgubsu 2018 mendatang, khususnya bagi pemenangan Golkar.
Dalam Pilkada yang akan berlangsung di 171 Provinsi di seluruh wilayah Indonesia, lanjutnya, Golkar harus menang sekurang kurangnnya 65 persen. Dan untuk Sumut, dari 8 Pilkada di Kab/Kota ditambah 1 Pilkada Provinsi, ditargetkan Golkar akan menang seluruhnya di tahun 2018. Untuk meraih hal itu, DPP Golkar tentu memiliki strategi pemenangan, dan salah satu caranya adalah dengan mengusung calon yang memungkinkan memenangkan partai Golkar di Pilkada mendatang.
Di sisi yang lain, sambung Irham, keputusan tersebut juga merupakan keputusan yang penting bagi partai Golkar. Karena, dari 2 kali Pilkada yakni tahun 2008 dan tahun 2013, sebagai partai pemenang pemilu saat itu, Golkar belum beruntung untuk memimpin masyarakat Sumut. Sehingga, dengan pengalaman-pengalaman itulah DPP Golkar menetapkan keputusannnya.
Selain itu, keputusan DPP Golkar ini juga menjadi hal penting dan strategis bagi DPD Golkar Sumut. Karena, secara bersamaan, dan simultan Pilkada 2018, beririsan langsung dengan rencana Pileg dan Pilpres di tahun 2019. Tentunya, dengan pasangan 2018, Golkar ingin lebih dini mempersiapkan langkah langkah politik menuju pemilu 2019.
Soal mengapa keputusan rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP Golkar ini lebih cepat bila dibandingkan dengan keputusan partai lain, menurut Irham hal tersebut dikarenakan secara nasional Golkar telah menyatakan akan melakukan percepatan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan Pilkada.
Baca Juga:
“Dari 8 Pilkada Kab/Kota di Sumut, Golkar sudah menetapkan pasangan calon untuk Kab Deliserdang, Padang Lawas, Dairi, Langkat,” beber Irham Buana. (W01)
Editor
: Administrator
SHARE:
