LANGSA | Selama bulan suci Ramadhan 1438 H tahun 2017, aksi pelemparan batu terhadap bus Antar Kota Antar Provinsi (AKPA) di Jalan Medan-Banda Aceh khususnya di wilayah Kota Langsa marak terjadi, hal ini membuat resah sopir bus karena bisa mengancam keselamatan penumpang.
Penanggungjawab Penertiban Angkutan, Pemeriksaan Kelaikan dan Persyaratan Tekhnis Angkutan Bermotor pada Kementrian Perhubungan Dirjen Perhubungan Darat Terminal Tipe A Langsa Syafruddin alias Doles, kepada MedanBisnis, Selasa (13/6) mengatakan, selama bulan suci Ramadhan ini sudah dua bus yang menjadi korban pelemparan oleh sekelompok remaja.
Ia menjelaskan, dua bus yang menjadi korban pelemparan yakni Putra Pelangi BL 7504 AA, pada Sabtu (10/6), sekitar pukul 01.44 WIB di Jalan Medan Banda Aceh tepatnya di Gampong Bakaran Bate, Kecamatan Langsa Baroe, sehingga kaca bagian samping kiri pecah dan serpihan kacanya mengenai salah seorang penumpang pada bagian mata sebelah kiri.
Kemudian, Simpati Star sekitar satu minggu yang lalu di Jalan Medan-Banda Aceh tepatnya di Gampong Lhok Bani, Kecamatan Langsa Barat dan mengenai kaca bagian depan sehingga retak, karena terhalang “jaring laba-laba” yang dipasang pada kaca depan.
“Pasca kejadian meski petugas terminal dan Polsek Langsa Barat serta PJR beberapa kali melakukan pengejaran terhadap pelaku. Tapi tidak berhasil ditangkap,” ungkapnya.
Pihaknya mengecam keras aksi pelemparan bus ini dan meminta kepolisian agar aktif melakukan patroli untuk menghindari aksi pelemparan itu terus berlanjut.
saja iseng melempari bus, tapi aksi ini sangat berbahaya. Kalau sempat mengenai sopir, itu bisa celaka dan membahayakan nyawa para penumpang,” pungkasnya.(dgj)