FUI Tanjung Balai Kutuk Aksi Terorisme
![FUI Tanjung Balai Kutuk Aksi Terorisme](https://cdn.halomedan.com/uploads/images/2018/10/images-5-3.jpg)
MEDAN – halomedan.co
Pascapengerebekan terduga teroris Tanjungbalai inisial AN dan RI oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, Kamis (18/10) sekitar pukul 15.00 WIB kemarin. Forum Umat Islam (FUI) Kota Tanjungbalai mengutuk keras aksi terorisme tersebut.
Dalam penangkapan itu, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, memberikan tindakan tegas terukur pada 2 terduga teroris yang membuat bom rakitan, di Jalan Jumpul, Lingkungan IV, Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
Ketua FUI Kota Tanjungbalai, Ustaz Indrasyah mengatakan bahwa secara pribadi, Ia mengutuk keras berbagai tindakan teroris yang terjadi di Tanjungbalai.
“Saya secara pribadi mengutuk keras tindakan berbagai tindakan teroris yang terjadi. Karena tindakan teroris yang menggunakan kekerasan sama-sama kita tahu akan menebarkan rasa kebencian dan ketakutan di masyarakat,” kata Indrasyah lewat sambungan telepon seluler, Sabtu (20/10/2018).
Ia menambahkan, Sama-sama kita tahu juga ada mengkafirkan diluar keyakinan. Karena teroris selalu dikaitkan dengan agama Islam. Sementara kita tahu Islam adalah agama yang mengajarakan untuk menyayangi dan mencintai, serta tidak pernah mengajarkan kekerasan.
“Agama tidak pernah mentolerir ajaran keyakinan terorisme. Karena aksi teror itu diluar ajaran agama Islam. Yang jelas kita mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Tanjungbalai,” katanya.
Lebih lanjut, ditanya soal dua terduga teroris yang diberi tindakan tegas terukur, ternyata masih termasuk dalam jaringan Syaiful yang diamankan pada Mei 2018 lalu, sebagai salah satu tokoh agama di Tanjungbalai, Ustaz Indra menegaskan bahwa agama Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan.
“Agama Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian untuk seluruh umat manusia. Jadi tidak pernah dalam ajaran agama untuk melakukan tindakan intoleransi, ataupun tindakan yang radikalisme maupun teroris,” ujarnya.
Indra menjelaskan, bahwa jangan sampai gara-gara gerakan teroris ataupun radikalisme dan intoleransi yang baru-baru ini juga terjadi di Kota Tanjungbalai. Ada kaitan-kaitan tentang itu, merusak dari nilai-nilai yang kita anut. Termasuk budaya ataupun Pancasila, dengan pemahaman yang keliru.
Baca Juga:
“Kami dari umat Islam akan coba untuk mencabut gerakan-gerakan yang memang mengarah kepada aksi radikal. Bahwa Pancasila harus jadi ketetapan yang mengakar disetiap benak masyarakat Indonesia,” pungkas Ustaz Indra.(res)