MEDAN | HALOMEDAN.CO
Politisi PDIP, Sutrisno Pangaribuan ST, menyatakan bahwa sebaiknya calon Gubernur Sumut (Cabgubsu) kedepan adalah putra daerah, politisi atau tokoh lokal, bukan didatangkan dari luar Sumatera Utara. Karena sosok lokal lebih memahami dan mengetahui Sumut.
“Saya sendiri tidak melihat begitu pentingnya kita harus mengimport dari luar Sumut. Artinya, lebih memprioritaskan putra daerah atau tokoh politik lokal,” katanya.
Sutrisno yang saat ini duduk sebagai anggota di Komisi C DPRD Sumut juga menyampaikan, salah satu contoh putra daerah atau politisi lokal yang dimaksudkanya itu adalah anggota DPRD Sumut itu sendiri, yang setiap hari bersentuhan dengan masalah masalah Sumut, membahas anggaran Sumut, membahas legislasi dan juga mengawasi kinerja Pemerintah Sumatera Utara.
“Lebih memahami apa yang terjadi dan yang dialami. Tahu seperti apa kondisi Sumatera Utara saat ini,” ujarnya.
“Kita tidak bisa lepaskan proses perjalanan Pemprovsu dari periode ke periode,” kata Sutrisno saat ditanya seperti apa menurutnya sosok Cagubsu kedepan yang akan memimpin Provinsi Sumatera Utara. Karena, lanjutnya, hal itu adalah rangkaian yang tidak terpisahkan.
“Apa yang kita alami saat ini, tentu bagian dari perjalanan panjang Provinsi Sumatera Utara,” katanya.
Kalau menyangkut kondisi Sumatera Utara saat ini, lanjutnya, yang kita butuhkan adalah sosok yang betul betul bersumber dari rakyat, dan betul betul memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Artinya, harus memahami denyut nadi Sumatera Utara.
Masyarakat Sumut secara kolektif adalah cerdas, dan memilki potensi untuk berkembang. Namun, hingga kini belum ada sosok Gubernur yang dilihatnya mampu mengkonsolidasikan seluruh kekuatan itu.
Baca Juga:
“Mengkonsolidasikan kekuatan secara ethnis,dan mampu mengkonsolidasikan semua potensi potensi perbedaan, menjadi suatu kekuatan. Bahwa, Sumut ini adalah miniatur Indonesia,” terangnya.
Jadi, kalau orang hari ini berbicara Indonesia, mestinya Sumut itu bisa menjadi referensi. Orang yang mampu menjadikan Sumut menjadi referensi, tentu mampu memimpin Sumut untuk menjadi lebih baik di 2018-2023 mendatang.
Diterangkanya, konstestasi politik memang menjadi sebuah keharusan, artinya partai politik yang hadir pada konstestasi politik itu tujuannya adalah bagaimana merebut kekuasaan dan kemudian mengisinya.
Sutrisno mengaku, kalau dirinya merasa ada yang aneh saat ini. Meskipun tidak tahu persis apa yang menjadi alasanya, karena dari seratus anggota DPRD Sumut, ternyata masih ada tidak percaya diri untuk mengambil bagian tanggungjawab menjadi eksekutif. Baginya, ini adalah fenomena yang menarik.
“Kalau dari sanapun kita tidak memiliki orang, lalu dari mana lagi.Bahkan dari Kepala Daerah di TK II juga tidak banyak yang memiliki rencana kesana,” ungkapnya.
Kalaupun ada beberapa nama yang muncul dan disebut sebut akan maju pada Pilgubsu mendatang, nama itu adalah orang yang memangku jabatan sebagai ketua partai politik, bukan karena adanya prestasi yang luar biasa. Artinya, bukan karena dorongan masyarakat untuk maju, karena dinilai tidak cukup lagi jika hanya melayani Kabupaten atau Kota.
“Itu tidak kita lihat. Kalaupun ada 2 atau 3 nama, karena Ketua Partai Politik. Ini fakta-fakta yang terlihat hari ini,” katanya.
Politisi partai PDI Perjuangan yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara VII ini, juga tak menampik soal keinginannya maju pada Pilgubsu 2018 mendatang.
“Kalau rakyat minta dan partai mendengar suara rakyat, tentu saya siap,” ucapnya.
Baca Juga:
“Kalau ada rakyat yang mendukung, karena mungkin melihat kinerja, ataupun sikap sikap yang muncul, lalu kemudian ada upaya dari rakyat menyampaikan kepada partai, dan partai mendengar suara rakyat dan kita ditugaskan, kita siap,” tambah Sutrisno menerangkan.
Ditanya, kalau dirinya maju partai apa yang dinilai cocok untuk berkolaborasi dengan PDI Perjuangan. Menanggapi hal ini, Sutrisno menuturkan bahwa, tentunya calon yang diusung oleh partai lain itu memilki komitment dan sejalan dengan gagasannya. Tentunya, hal itu tetap dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti yang telah dijelaskannya dimana kita ini adalah provinsi yang sangat plural, penuh dengan keanekaragaman, karenanya kita harus memilki komitment untuk membangun paket, yakni membangun Sumut yang rukun.
Sutrisno juga menuturkan, kalaupun maju sebagai Cagubsu pada 2018 mendatang, dirinya akan mengusung SUMUT BARU, sebagai ikonnya. Yaitu Sumatera Utara, Bersih baik secara lingkungan mapun birokrasi yang bebas korupsi. Aman, yakni dengan membangun kemitraan dengan seluruh stake holder untuk memastikan Sumut aman, sehingga tidak takut investasi. Rukun, seluruh stake holder harus dinstruksikan rukun baik itu secara agama, secara suku maupun secara ekonomi, pasti semua akan berjalan dengan baik. Lalu, setelah melalui kondisi yang Bersih, Aman, dan Rukun, maka akan masuk pada U yang terakhir, yakni Unggul. Maka, jadilah Sumut yang Unggul.
Disinggung, apakah namanya sudah terdaftar di partainya sebagai Cagubsu mendatang, karena saat ini PDI Perjuangan sudah membuka pendaftaran bagi Cagubsu yang akan ikut bertarung dalam Pilgubsu 2018 mendatang.
“Ketika sudah mulai muncul gerakan netizen, tentu akan menjadi bahan pertimbangan bagi partai politik. Tapi kapan proses finalisasinya, mulai mengambil formulir , sampai mengisinya akan saya ikuti jadwalnya sesuai yang telah ditetapkan oleh partai,” tandas Sutrisno Pangaribuan. (W01)