Ormas dan LSM di Sumut Desak Pemerintah Teruskan Evakuasi Korban Kapal KM Sinar Bangun
![Ormas dan LSM di Sumut Desak Pemerintah Teruskan Evakuasi Korban Kapal KM Sinar Bangun](https://cdn.halomedan.com/uploads/images/2018/07/IMG-20180703-WA0028.jpg)
MEDAN, Beberapa Ormas dan LSM di Sumut mendesak pemerintah untuk terus melakukan proses evakuasi pencarian korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun. Jika pemerintah ingin menghentikan evakuasi seharusnya pemerintah tidak perlu mempublis gambar tempat ditemukannya titik koordinat para korban.
Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Sumut.
Desakan ini seperti yang disampaikan Ketua LSM Gerakan Rakyat Brantas Korupsi Sumatera Utara (Gebraksu), Saharuddin, Ketua LSM Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumut, Bachtiar, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Sumut, Darwin Hamonangan Lubis, dan Ketua AMPG Sumut, Abdul Rahman SE, saat menggelar temu pers, Selasa (3/7) di Medan.
“Pemerintah seolah-olah tidak menjadikan evakuasi ini sebagai sebuah prioritas. Padahal ada ratusan nyawa melayang akibat tragedi tenggelamnya kapal ini. Terlepas pemerintah akan membangun monumen dan memberikan bantuan itu tidak masalah. Yang pasti kami minta proses evakuasi dilanjutkan apapun
alasannya,” tegas Ketua Gebraksu Saharuddin.
Menurut Saharuddin, pemerintah dinilai kurang serius dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi warga negaranya.
“Sebelumnya kita telah melakukan dialog dengan Basarnas di posko tenda beberapa waktu lalu. Ketika itu kita ingin klarifikasi terkait berita akan didatangkannya bantuan alat evakuasi dari Singapura, ternyata tidak
ada alat itu disana. Alat evakuasi itu adanya di Surabaya, namun untuk mendatangkan alat itu pemerintah
beralasan memakan waktu yang cukup lama. Sebenarnya ini kan masalah teknis saja. Disini nampak pemerintah kurang serius dalam melindungi warga negaranya,” ujarnya.
Saharuddin mengaku, tragedi ini terjadi akibat kelalaian pengusaha dan pemerintah dalam mengawasi dan
menerapkan SOP pengoperasian kapal.
“Kejadian ini tidak boleh terulang lagi, usut semua pihak yang terlibat dalam kelalaian tenggelamnya kapal tersebut. Polisi harus mengungkap kasusnya secara gamblang ke publik, agar masyarakat tau kejadian yang sebenarnya,” cetus Saharuddin.
Hal senada dikatakan Ketua Pemuda LIRA Sumut, Bachtiar. Menurutnya tragedi ini merupakan duka bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dirinya meminta agar pemerintah terus mengupayakan evakuasi korban sampai titik terakhir.
“Slogan kerja-kerja dari presiden untuk seluruh pemerintah harus benar-benar dilakukan, jangan slogan itu dijadikan pencitraan semata. Disini saatnya pemerintah bekerja untuk terus bisa mengevakuasi korban. Kita terus mengapresiasi dan mendukung jika evakuasi ini terus dilakukan pemerintah,” tegas Bachtiar.
Baca Juga:
Menurut Bachtiar, pemerintah harus mengawasi betul safety keamanan bagi para penumpang kapal dan menerapkan SOP yang berlaku bagi setiap armada kapal disana. Sebab menurutnya, pengawasan ini sudah bertahun-tahun tidak dilakukan oleh Dishub di kawasan Danau Toba.
Sementara itu, Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Sumut, Darwin Hamonangan Lubis, menambahkan Danau Toba merupakan marwah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Menurutnya, jika masalah ini tidak bisa diselesaikan pemerintah, maka masyarakat tidak akan percaya lagi dengan kinerja pemerintah.
“Dishub Sumut harus bertanggungjawab dan segera berbenah. Mereka harus bekerja tegas sesuai tugas dan fungsinya. Segera tertibkan pengusaha kapal yang tidak berjalan sesuai SOP, cabut izin operasionalnya. Agar tragedi kapal tenggelam ini tidak terulang kembali,” tegas Hamonangan.
Terkait desakan ini, jika pemerintah tidak melanjutkan evakuasi, maka para LSM dan Ormas siap untuk menggalang aksi atas tragedi ini. Mereka juga meminta DPR RI untuk mendesak pemerintah dan memanggil pihak-pihak terkait untuk menanyakan kenapa proses evakuasi ini terhenti. Pemprovsu juga harus ikut dalam memberikan moril kepada pemerintah pusat untuk meneruskan proses evakuasi. Tidak hanya itu, mereka juga akan meminta bantuan internasional untuk turut serta dalam mengirimkan bantuan
evakuasi ini. (w07)