Rabu, 05 Februari 2025

Efektivitas Pelaksanaan Musrembang Bagi Pembangunan Sumut Tak Jelas, Irman Oemar Layak Dievaluasi

Administrator
Kamis, 20 April 2017 16:22 WIB
Efektivitas Pelaksanaan Musrembang Bagi Pembangunan Sumut Tak Jelas, Irman Oemar Layak Dievaluasi

MEDAN|halomedan.co

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Utara, Irman Dj Oemar, dinilai tak tahu apa yang dimaksud dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang). Artinya, Irman Dj Oemar hanya menghambur-hamburkan anggaran saja. Buktinya, pelaksanaan Musrembang digelar di Hotel Santika Medan pada Selasa (18/4) kemarin, tidak jelas bentuk efektifitasnya bagi pembangunan Sumatera Utara ke depan.

“Peserta hanya mendengarkan pemateri bicara saja. Sedangkan Musrembang itu seharusnya butuh masukan dari banyak orang,” tegas Andi Nasution, Pengurus LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Medan kepada SUMUT24, Kamis malam (20/4).

Selain itu, lanjut Andi Nasution, Musrenbang itu seharusnya juga mengadopsi pokok pokok fikiran Anggota dewan, karena hal ini berkaitan dengan penyusunan APBD mendatang. Sehingga dapat dikatakan, kalau tanpa kehadiran dewan seperti pimpinan dewan, Musrembang itu tidak mendapatkan apa apa.

“Kedepan, Musrembang polanya harus dirubah, cukup panggil saja stake holder,” sebut Andi.

Melihat pola Musrembang kemarin, kata Andi, jelas terlihat kalau Ka Bappeda Provsu Irman Dj Oemar, tidak mampu dalam mengakomodir potensi yang ada. Selain itu, Ka Bappeda juga dinilai tidak mampu mengundang stake holder yang betul-betul qualified untuk pembangunan Sumatera Utara.

Menurut Andi, seharusnya Ka Bappeda harus mengetahui siapa saja yang diundang dalam Musrembang dengan jelas. Tentunya adalah, orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan pembangunan Sumatera Utara.

“Kegiatan Musrembang kemarin itu terkesan hanya sekedar melepas rodi saja. Bahwa kegiatannya sudah dilaksanakan, meski inputnya bisa dikatakan tidak ada,” ujarnya.

Andi menerangkan, bahwa seyogyanya Musrenbang adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan, yang mengakomodasi peran-peran segenap komponen masyarakat, sebagai media koordinasi, komunikasi dan konsultasi program pembangunan. “Fokusnya pada realisasi kebutuhan masyarakat secara nyata,” tegasnya.

Baca Juga:

Sedangkan yang menjadi tujuannya, kata Andi, adalah membahas, menilai dan menyepakati prioritas kegiatan pembangunan sesuai dengan Renja SKPD atau Rencana Kerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah, yang telah dikomplikasi dengan hasil Musrembang tingkat sebelumnya. Sehingga, menghasilkan konsesus, komitmen, kesepakatan dan kemitraan antara Pemerintah dengan pelaku pembangunan. Sehingga, perencanaan pembangunan lebih mengakomodir aspirasi masyarakat.

“Saya kira, pola dan model Musrenbang kemarin, membuat Kepala Bappeda terkesan tidak tahu, apa itu yang namanya Musrembang,”tandasnya.

Oemar: Kita Undang 600 Orang, Peserta Membludak

Terkait dengan pelaksanaan Musrembang yang dinilai tidak terprogram dengan baik itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Utara, Irman Dj Oemar mengaku kalau target peserta Musrembang tahun 2017 ini memang sangat luar bisa.

“Target kita mengundang 600 orang, namun yang datang menghadiri Musrembang sekitar seribu orang. Hal ini diluar dugaan kita. Musrembang kali ini memang paling ramai dihadiri,” ujar Oemar, saat dikonfirmasi SUMUT24, Kamis (20/4) malam via selularnya.

Oemar yang saat itu mengaku sedang berada diruang tunggu keberangkatan bandara KNIA juga mengatakan, bahwa peserta yang paling banyak itu datang dari Kabupaten/Kota.

“Yang kita undang sebenarnya Bupati, Walikota serta pejabat pejabat Bappeda. Namun, kalau mereka datang dengan membawa Kadis nya, yah tidak bisa kita halangi kan,”ujarnya.

Oemar juga menuturkan, pihaknya juga mengundang anggota DPRD, namun kebanyakan wakil rakyat itu sedang berada diluar kota. Disinggung soal anggaran yang digunakan untuk menggelar Musrembang saat itu, Oemar hanya mengatakan kalau masalah anggaran pelaksanaanya tidak perlu di blow up.

Baca Juga:

“Masalah anggaran, tetap kami pertanggungjawabkan. Insha Allah, tidak ada yang macam-macam,” terangnya.

Sebelumnya, Musrenbang Provinsi Sumut 2017 ini juga dinilai tidak Kondusif, dan juga tak tertib. Pasalnya, saat pemateri sedang berbicara, masing-masing peserta Musrembang disibukkan dengan kegiatanya masing-masing. Ada yang berbicara berkelompok, dan ada juga yang terlihat disibukkan dengan handphonenya masing-masing.

Selain itu, tak sedikit peserta Musrembang yang terpaksa harus berdiri karena tidak ada kursi yang tersedia lagi. Seharusnya ada batasan dan ketentuan dari panitia. Padahal kehadiran mereka di acra tersebut, adalah tugas dari kedinasanya masing-masing. (W01)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Warga Meninggal, Ketua Pewarta Melayat dan Berikan Bantuan

Warga Meninggal, Ketua Pewarta Melayat dan Berikan Bantuan

Bakopam Bersama Polda Sumut Sukses Gelar Desiminasi Pemilu Damai 2024 di Kota Sibolga

Bakopam Bersama Polda Sumut Sukses Gelar Desiminasi Pemilu Damai 2024 di Kota Sibolga

Kapolsek Tegaskan tidak Ada Judi Tembak Ikan di Wilkum Polsek Delitua

Kapolsek Tegaskan tidak Ada Judi Tembak Ikan di Wilkum Polsek Delitua

Polda Sumut Atensi Kasus Pelemparan Bom Molotov Ke Rumah Wartawan di Pancur Batu

Polda Sumut Atensi Kasus Pelemparan Bom Molotov Ke Rumah Wartawan di Pancur Batu

GKN di Pemukiman Padat Penduduk, Satresnarkoba Polrestabes Medan Tangkap Pengedar Narkoba

GKN di Pemukiman Padat Penduduk, Satresnarkoba Polrestabes Medan Tangkap Pengedar Narkoba

Polres Madina Bakar Ganja Hasil Operasi Oktober- Desember 2023

Polres Madina Bakar Ganja Hasil Operasi Oktober- Desember 2023

Komentar
Berita Terbaru