MEDAN | halomedan
Sejumlah nama mulai bermunculan menjelang Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2018. Ada dua orang yang akan bersaing seru karena paling kuat dibanding yang lain.
Partai Golkar secara resmi mengusung Tengku Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur. Seperti diketahui, Tengku Erry Nuradi saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumut. Sedangkan Ngogesa menjabat Bupati Langkat.
Partai lain yang mendukung pasangan Erry-Ngogesa yakni PKB, PKPI dan NasDem. Sementara itu, Gerindra mengusung kadernya sendiri pada Pilgub Sumut yakni Gus Irawan. Di sisi lain, PKS mempertimbangkan mengusung Tifatul Sembiring.
Selain itu, Letjen Edy Rahmayadi juga mantap untuk maju di Pilgub Sumut. Dia sudah mendaftar ke Hanura. Pangkostrad sekaligus Ketum PSSI itu dinilai sebagai calon penantang yang terkuat dan serius untuk Tengku Erry Nuradi pada Pilgub Sumut mendatang.
“Incumbent Erry Nuradi kuat. Penantang yang kuatnya Edy Rahmayadi,” kata Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dadang Darmawan Pasaribu kepada SUMUT24 melalui selulernya, Selasa (26/9).
Menurut Dosen FISIPOL USU ini, Tengku Erry dan Edy Rahmayadi merupakan sosok yang meyakinkan.
“Kalau yang lain, figurnya kurang meyakinkan. Kalau Erry dan Edy Rahmayadi kemungkinan 80 persen akan berlayar (pada Pilgub Sumut 2018),” imbuh Dadang.
Ia berujar, langkah yang dilakukan calon gubernur dan wakil gubernur dengan memperkenalkan dirinya melalui spanduk ataupun baliho dinilai efektif.
Baca Juga:
“Baliho efektif untuk meningkatkan popularitas. Yang pasti Pilgub Sumut akan menjadi perhatian nasional, karena Sumut salah satu wilayah yang luas dan penduduk yang banyak. Masing-masing ketua parpol akan hati-hati untuk mengusung (calon),” ujar Dadang. (C02).