Halomedan | Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) bergerak cepat melakukan pengeledahan di Showroom ADA JADI MOBIL yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Medan Petisah, Kota Medan, Jumat (15/9)
Penggeledahan ini buntut dari operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain.Pengelola Ada Jadi Mobil Sujendi Tarsono merupakan salah seorang yang ikut tertangkap saat OTT, Rabu (13/9) bersama Bupati OK Arya.
Sujendi alias Ayen diduga sebagai salah seorang penerima atau pengumpul uang suap kepada OK Arya Zulkarnain. Suap diberikan terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Batubara.
Pantauan SUMUT24,Dengan mengendarai tiga mobil,sejumlah petugas anti rasuah tiba di showroom sekira pukul 11.00
dengan dilakukan pengawalan ketat oleh petugas Brimob Polda Sumut bersenjata lengkap.
Dengan membawa satu unit koper besar, tim penyidik lembaga antirasuah itu menyisir satu persatu ruang di showroom tersebut. Selama operasi pengeledahan aktivitas di showroom dihentikan dengan kondisi seluruhnya dalam keadaan disegel menggunakan KPK line.
Empat petugas Sabhara bersenjata lengkap yang berjaga di pintu masuk, melarang siapa pun mendokumentasikan kegiatan penyidik KPK. Terutama saat penyidik memeriksa keterangan sejumlah karyawan showroom.
Petugas berompi bertuliskan KPK masuk ke dalam sambil menunjukkan surat kepada pekerja guna melakukan penggeledahan di showroom milik Sujendi alias Ayen.
Dari situ, petugas KPK yang dibantu petugas polisi dari Dit Shabara Polda Sumut melakukan penggeledahan di sebuah ruangan yang berada di lantai satu dan dua showroom milik Ayen. Bahkan, petugas KPK juga memeriksa sebuah mobil biru dengan pengawalan petugas.
Tidak hanya itu, petugas juga memeriksa rumah Ayen yang berada tepat di belakang showroom miliknya. Rumah mewah berlantai tiga, tampak dilakukan penggeledahan oleh penyidik KPK.
Baca Juga:
Dari dalam rumah, petugas tampak menyita sejumlah dokumen-dokumen berupa kertas yang dimasukkan ke dalam kardus warna coklat.
Menurut , Salah seorang juru parkir, Andi (36) mengatakan, bahwa sudah dua kali kedatangan petugas anti rasuah ke showroom ‘Ada Jadi Mobil’.
“Udah dua kali sama ini, Kemarin itu hari Rabu, katanya waktu itu mereka menyegel ruangan showroom di lantai dua. Kalau tadi, dari jam 11 mereka datang dan langsung memeriksa ke dalam,” ujarnya.
Andre mengungkapkan , Sebelum operasi tangkap tangan Bupati Batu Bara . OK Arya Zulkarnain sering mengunjungi ke showroom ‘Ada Jadi Mobil’ milik
Sujendi alias Ayen.
“Pak OK itu sering aku lihat ke Showrom. Tapi keperluanya apa tidak tahu ,” ujarnya.
Sementara itu, Rio salah seorang driver mobil rental yang disewa KPK dengan nomor plat B 618 AR menuturkan, Tim penyidik KPK tiba di Bandara Kualanamu dari Jakarta pada pukul 09.00 WIB.
“Mereka menyewa delapan unit mobil dari kantor kami yang terletak di Jalan Karya Wisata, Medan. Tiap mobil mereka berisi empat orang. Dipecah menjadi tiga tim. Tiga mobil ke showroom Ada Jadi Mobil, tiga mobil ke Batubara, dua mobil lagi di Medan, tapi entah ke mana,” papar Rio.
Lebih lanjut Rio , rencanaya KPK menyewa sepuluh. Tapi berubah jadi delapan,”ujarnya.
Baca Juga:
KPK Sita Dua Koper dan Satu Karton Bekas.
Setelah melakukan penggeledahan selama tujuh jam lebih akhirnya Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) membawa dua koper ditambah satu karton berkas berkaitan dengan operasi tangkap tangan(OTT) Bupati Batubara OK Arya dari dealer mobil di Medan.
Dengan langkah tergesa-gesaTim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang terdiri dari 12 orang itu meninggalkan showroom mobil Ada Jaya Mobil milik Sujendi alias Ayen.
Para penyidik dari KPK ini, tampak enggan memberikan pernyataan kepada para awak media yang telah menunggu mereka. Bahkan, penyidik KPK ini langsung menuju dua unit mobil saat hujan deras mengguyur Kota Medan.
Namun sebelum berhasil keluar dari ruang penggeledahan para penyidik hendak berjalan dari pintu belakang showroom hal tersebut untuk menghindari pantauan para wartawan.
Mengetahui para wartawan menguntit dari pintu belakang, tim penyidik batal keluar. Bahkan mereka sempat meminta agar para wartawan tidak mengambil foto sebelum anggota tim keluar.
“Nanti dulu ya , tunggu tim keluar,” ujar petugas KPK .
Selanjutnya Tim penyidik berpindah keluar dari depan. Mereka seperti bermain kuncing-kucingan untuk mengindari para wartawan.
“Ada apa dengan KPK ini , Kami kan tidak menganggu selama pengeledahan. Mau keluar aja mengintip dulu,”kata para wartawan.
Kedati demikian Para penyidik dari KPK ini, berhasil keluar meninggalkan showroom melalui pintu depan setelah sempat bermain kucing-kucingan dengan para wartawan dan langsung menuju dua unit mobil sembari meninggalkan showrom tersebut.
11 Lokasi Digeledah KPK Sita Uang 50 Juta Dan Voucer Transaksi.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di kabupaten Batubara dan kota Medan, Sumatra Utara.
Penggeledahan ini merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen, Rabu (13/9) lalu.
Kepala Biro Humas KPK, Febri Diansyah kepada SUMUT24 menjelaskan, penggeledahan dilakukan pada Jumat (15/9) pagi hingga Sabtu (16/9) dini hari.
“Dengan bantuan dan kerjasama Polda Sumut, sejak kemarin dilakukan penggeledahan di kabupaten Batubara dan kota Medan,” kata Febri .
Febri menyebutkan, ada sebelas tempat yang digeledah terkait kasus dugaan suap terhadap Bupati Batubara tersebut. Tujuh lokasi berada di kota Medan, yakni showroom mobil dan rumah milik tersangka Sujendi Tarsono alias Ayen, serta rumah dan kantor tiga tersangka lain.
Ketiga tersangka yang dimaksud masing-masing Kepala Dinas PUPR Batubara Helman Herdady, kontraktor Maringan Situmorang dan Syaiful Azhar yang juga kontraktor.
“Empat lokasi di Batubara, yakni kantor Bupati, kantor Dinas PUPR, rumah dinas Bupati, dan rumah kurir,” ujar Febri.
Dari penggeledahan ini, Febri mengatakan, penyidik menyita sejumlah barang bukti. Beberapa di antaranya, voucher transaksi keuangan para tersangka, uang Rp 50 juta dari rumah kurir dan sejumlah dokumen proyek yang terkait dengan kasus tersebut.
“Selain itu, disita juga mobil Toyota Avanza dari rumah kurir. Mobil ini diduga sebagai wujud pemanfaatan suap terhadap Bupati. Saat ini, dititipkan sementara di kantor Polda Sumut,” kata Febri.
Hingga kini, kasus tersebut masih dikembangkan. Penyidik masih menyelidiki dan mempelajari hasil penyitaan untuk mendukung proses penyidikan.
“Kami juga sampaikan terimakasih untuk kerjasama Polda Sumut dalam kegiatan ini. Sebagai bentuk saling mendukung dalam pelaksanaan tugas pemberantasan korupsi,”ujarnya. (C02) .
Tesk Foto : Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Showrom Ada Jadi Mobil. SUMUT24| Rahmat.