Medan I Halomedan.com
Merebaknya berita tentang dipecatnya Dekan FK UNAIR Prof. Dr. Budi Santoso, dr. Sp.OG(K), disapa akrab Prof BUS, yang diduga keras karena ia meluncurkan narasi penolakan atas pendayagunaan Dokter Asing di Indonesia, menurut hemat saya berakar pada neoliberalisasi sektor Kesehatan yang membahana di Indonesia, tegas Sosiolog dari FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Shohibul Anshor Siregar Dalam Press relisnya kepada Wartawan, Minggu (7/7).
Menurutnya, Hari ini kita menghadapi masalah dalam bidang kesehatan, dan kasus Prof BUS hanyalah salah satu dari banyak contoh "puncak gunung es" dari kompleksitas masalah Indonesia kontemporer.
Karena itu, sangat diperlukan tinjauan multifaset atas pendayagunaan tenaga kesehatan warga negara asing lulusan luar negeri. Itu bukan khas Indonesia, ucapnya.
Dalam kaitannya dengan keadilan prosedural, keadilan substantif, hak-hak konstitusional warga negara atas kualitas Kesehatan, isu-isu yang mencuatkan kekhawatiran atas dominasi dan hegemoni asing dalam suatu negara, khususnya dalam iklim neoloberalisasi semua sektor terutama sektor kesehatan, bukan isapan jempol.
Hari ini masalah besar Indonesia ialah dibutuhkannya konsolidasi kepemimpinan konstitusional. Karena akarnya ada di situ. Sehingga pemerintah harus arif dan bijaksana menyikapinya, bukan asal memecat saja, karena hal tersebut merupakan kritikan positif bagi pemerintah agar berpikir jernih, ucapnya.
Kalau sedikit-sedikit main pecat kalau dikritik sampai kapan Indonesia ini baik, tegasnya.red