SAMOSIR|HALOMEDAN.CO
Ratusan hektar tanaman padi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Samosir mengalami kerusakan karena diserang hama penyakit jenis blest dan ulat. Akibatnya terjadi kegagalan panen, jika hama tak dibasmi dengan penyemprotan pemutus hama.
Mendengar keluhan warga itu Pemkab Samosir melalui Dinas Pertanian melakukan gebrakan secara bergilir di tiap kecamatan dengan penyemprotan massal di lokasi persawahan yang saat ini sedang ditanami padi.
Hal ini dibenarkan Kadis Pertanian Samosir melalui Kabid Tanaman Pangan Holtikultura, Saut Manotar Manik didampingi Kepala Desa Garoga, Jannes Rumahorbo dan tokoh masyarakat Sitobu, Walman Siallagan saat memimpin gerakan penyemprotan antihama di Desa Garoga, Kecamatan Simanindo, Samosir, Kamis (18/5).
Penyemprotan massal tersebut juga dibantu para petugas penyuluh pertanian seperti Odorlina Siallagan, Dedi Sidabutar, Pukka Gultom dan sebagian petani hingga pengurus kelompok tani, agar penaggulangan pemberantasan hama tersebut tak menular ke lokasi pertanian jenis lainnya.
Menurut Saut, luasan pertanian padi sawah di Desa Garoga memiliki areal 83 hektar. Namun yang dikelola warga petani masih sekitar 73 hektar, karena dilanda musim kering alias gagal tanam 10 persen.
Gerakan aksi penyemprotan massal dilakukan atas laporan warga petani kepada kepala desa , PPL hingga Dinas Pertanian, sehingga dibentuk tim menanggulangi pemusnahan hama tersebut yang sudah dilakukan di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Palipi, Nainggolan, Onanrunggu, Pangururan, Simanindo dan kecamatan lainnya,” jelas Saut.
Salah seorang petani, Ny Siallagan boru Sinambela dari Tuktuk Siadong, yang memiliki areal persawahan di sekitaran Sitobu mengaku, tanaman padi yang akan menguning miliknya, diserang hama dengan dua jenis berbentuk ulat kering dan jenis lainnya menggulung di salah satu pucuk daun padi dan di batang yang merusak tanaman itu.(PN)
Baca Juga: