Jakarta, 26 Agustus 2022 – Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur dengan bangga mempersembahkan pertunjukan teater berkelas internasional Under the Volcano. Under the Volcano merupakan pertunjukan hasil kolaborasi antara Bumi Purnati Indonesia dan Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat yang bisa disaksikan pada Sabtu, 27 Agustus 2022 pukul 16.00 & 20.00 WIB di Ciputra Artpreneur Theater.
Restu Kusumaningrum, Direktur Artistik Bumi Purnati Indonesia mengungkapkan, “Under the Volcano telah beberapa kali dipentaskan. Pertama kali dihadirkan dalam acara Olimpiade Teater ke-6 di Dayin Theatre, Beijing, Tiongkok pada 7 dan 8 November 2014. Selanjutnya, pada 21-23 April 2016, Under the Volcano kembali mengulang kesuksesan saat pementasan di TheatreWorks, Singapura dan terakhir pada 24 November 2018, Under the Volcano juga ditampilkan pada perhelatan budaya Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2018 di Panggung Akshobya Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kami harap pertunjukan keempat ini dapat memperoleh apresiasi yang tinggi dari para penikmat seni serta memperkenalkan syair-syair lampau dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada generasi muda.”
Pementasan yang disutradarai oleh Yusril Katil ini merupakan sebuah karya yang mengangkat tema bencana alam, terinspirasi dari “Syair Lampung Karam” karya Muhammad Saleh yang ditulis pada 1883. Komunitas Seni Hitam Putih yang berasal dari Padang Panjang melihat apa yang digambarkan Muhammad Saleh dalam syairnya, sangat relevan dengan situasi di kampung halaman mereka yang harus selalu waspada terhadap bencana alam karena kontur geografis yang dikelilingi gunung berapi. Jika dilihat dalam konteks yang lebih jauh lagi, “Under the Volcano” juga merupakan sebuah pengingat bagi masyarakat Indonesia bahwa bencana alam akan selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat karena lokasi geografis yang terletak di lintasan ring of fire.
Dalam karya yang dimainkan oleh Komunitas Seni Hitam Putih dan Jajang C. Noer, dikomposeri oleh Elizar Koto dengan dramaturgi Rhoda Grauer ini, nuansa Minangkabau yang dinamis dan melankolis amat terasa, dengan pesan universal yang disampaikan bahwa “jika hari ini adalah tahun 1883, untuk bertahan hidup dari bencana alam seseorang harus bergantung pada bantuan orang lain”. Under the Volcano dibagi menjadi enam bagian dan dilakonkan dengan narasi berbahasa Melayu dan Minangkabau yang diperkuat dengan elemen silat, tarian, musik, dan efek visual digital yang menakjubkan. Musik dan tarian didasarkan pada bentuk-bentuk tradisional Melayu yang digubah untuk mencerminkan berlalunya waktu, berdampingan dengan komposisi musik dan tarian kontemporer.
Rina Ciputra Sastrawinata, President Director Ciputra Artpreneur menyampaikan bahwa Ciputra Artpreneur memiliki misi untuk mengangkat kesenian dan kebudayaan Indonesia dengan menyediakan tempat pertunjukan yang memiliki standar Internasional agar para seniman maupun kelompok seni seperti Bumi Purnati dan Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat bisa menampilkan hasil karyanya dengan layak kepada publik. “Kami juga sangat mendukung, agar pertunjukan Under the Volcano kembali dihadirkan karena, selain memiliki alur cerita yang menarik, pertunjukan ini menjadi salah satu pertunjukan yang memanjakan mata serta sarat akan pesan-pesan kemanusiaan. Semoga pertunjukan ini dapat menjadi sajian menarik bagi penikmat seni untuk mengisi akhir pekan.”
Pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 80 menit ini dimulai dengan cerita awal sebelum bencana terjadi. Digambarkan suasana kehidupan yang harmonis, masyarakat menjalankan kegiatan sehari-hari secara damai. Tiba-tiba gempa datang, diikuti ledakan gunung dan tsunami. Para penghuni lereng panik dan berusaha menyelamatkan diri. Ketika letusan mereda, timbulnya masalah baru bagi masyarakat dalam hal sandang, pangan, dan papan yang menyebabkan trauma dan kemiskinan. Sedikit demi sedikit masyarakat membangun kembali rumah dan desa dengan bantuan banyak orang. Akhirnya kehidupan kembali normal dan damai.
“Bakti Budaya Djarum Foundation senantiasa berkomitmen dalam menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan dan keberagaman budaya tanah air dalam situasi apapun. Salah satunya melalui dukungan kami terhadap beragam pementasan atau pertunjukan yang kental dengan kebudayaan Indonesia, seperti pementasan Under the Volcano. Selain menampilkan dan memperkenalkan budaya Minangkabau yang dikemas dengan sangat baik dan menarik, lakon Under the Volcano ini juga mengenalkan para penikmat seni dengan syair-syair lampau yang kaya akan nilai sejarah. Semoga lakon ini dapat menghibur dan menambah wawasan para penikmat seni, terutama generasi muda,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Pertunjukan “Under the Volcano”:
Hari & tanggal: Sabtu, 27 Agustus 2022
Waktu: pukul 16.00 & 20.00 WIB
Tempat: Ciputra Artpreneur Theater
Pembelian tiket dapat dilakukan melalui Loket.com/https://linktr.ee/ciputraartpreneur. Untuk Detail pembelian tiket sebagai berikut:
KELAS HARGA
VIP 1,350,000
Diamond 1,000,000
Gold 750,000
Silver 500,000
Bronze 250,000
***
TENTANG CIPUTRA ARTPRENEUR
Ciputra Artpreneur yang berlokasi di Ciputra World 1 Jakarta, Kuningan memiliki Theater Berstandar Internasional dengan kapasitas 1.141 kursi, dan Multi-Function Hall yang dapat mengakomodir tamu hingga 2.000 orang, yang dapat digunakan untuk berbagai acara seperti pameran, talkshow, workshop, peluncuran produk, gala dinner, konser, fashion show, acara korporasi, pernikahan, hingga pertunjukan seni dan teater. Selain itu, juga memiliki Museum yang menampilkan karya Hendra Gunawan koleksi pribadi dari Dr. (HC) Ir. Ciputra.
Ciputra Artpreneur bertujuan untuk mengembangkan industri kreatif Indonesia melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan berbasis seni dan budaya dengan cakupan yang luas dari seni rupa, seni kriya dan desain, arsitektur, seni pertunjukan, serta seni musik.
Ciputra Artpreneur Gallery
Sebuah multi-function hall seluas 1.500 meter persegi berkapasitas, hingga 2.000 orang, dilengkapi dengan fasilitas layar proyeksi yang memenangkan award dari MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk sistem proyeksi audio visual terpanjang di Indonesia berukuran 60 x 12 meter. Keunggulan lainnya yang dimiliki Ciputra Artpreneur Gallery adalah adanya pemandangan kota Jakarta. Beberapa acara yang pernah diselenggarakan adalah UOB Painting of The Year, Fashion Show Sebastian Gunawan, Launching Google Android, pameran, seminar, pernikahan, dan corporate event.
Ciputra Artpreneur Museum
Ciputra Artpreneur Museum pertama kalinya menampilkan karya terbesar maestro pelukis Hendra Gunawan yang merupakan koleksi pribadi Dr. (HC) Ir. Ciputra. Pendirian Museum Ciputra Artpreneur berawal dari persahabat yang erat antara Ir. Ciputra dengan pelukis Hendra Gunawan. Saat ini terdapat 32 lukisan dan 18 sketsa Hendara Gunawan yang dipamerkan di museum.
Ciputra Artpreneur Theater
Salah satu Teater di Indonesia yang berstandar internasional dengan kapasitas 1.141 kursi. Theater ini dilengkapi dengan sound system terbaik dari Meyer MICA,serta memiliki kualitas tata pencahayaan, suara, dan akustik yang berstandar internasional. Ciputra Artpreneur Theater telah menyelenggarakan pertunjukan Broadway pertama di Indonesia seperti Beauty and The Beast, dan pertunjukan lain seperti Shrek The Musical, Annie, Vienna Boys Choir, dan Shaolin Warriors.
Baca Juga:
Penghargaan
Gold Winner dalam ajang penghargaan FIABCI Prix d’Exellence Award 2016. 2 Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia dan Teater pertunjukan di lantai tertinggi Gold Winner dalam ajang penghargaan REI (Real Estate Indonesia) Property Awards 2016 Kategori Purpose Build. The Innovative Property Public Facility dalam ajang penghargaan Property Indonesia Award2017.rel