MEDAN|HALOMEDAN.CO
Masyarakat Sumatera Utara diminta cerdas dan lebih jelih untuk memilih sosok calon gubernur Sumut kedepan. Karena, seiring dengan cepatnya perjalanan waktu dan dinamika, pertumbuhan dan perkembangan Sumut saat ini kian membaik.
“Memilih bukan berdasarkan siapa. Tapi berdasarkan kemampuan dan program yang jelas. Karena apapun ceritanya bukan popularitas yang utama, tapi bagaimana sosok cagubsu itu mampu memimpin Sumut ini,” ujar Rajamin Sirait SE, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Berkarya Sumatera Utara kepada halomedan.co, saat diminta tanggapannya soal sosok cagubsu kedepan, Kamis (18/5).
Setelah diterpa berbagai persoalan terhadap pemimpinya beberapa waktu yang lalu, lanjut pria yang sering dinobatkan sebagai Tokoh Pemuda Sumut ini, saat ini Sumut dapat dikatakan sudah terlepas dari keterpurukan. Dan hal itu bukanlah hal yang gampang untuk memulihkannya.
Sumut hari ini sudah bisa pelan-pelan membangun, meski dengan keadaan yang belum begitu fit. Soal seperti apa sosok cagubsu kedepan, menurut Rajamin, dalam era demokrasi ini, semua orang berhak untuk mencalonkan dirinya. “Namun, hal itu tetap tergantung kepada pemilihnya,” ujarnya.
“Pemilihnya itu mau Sumut maju, atau Sumut begini-begini saja. Kita sudah jauh tertinggal saat ini dengan daerah daerah lain khususnya pada infrastruktur. Peran cagubsu nanti juga harus bisa memanfaatkan sumberdaya. Karenanya, perlu pemimpin yang menguasai yang namanya prinsip kepemimpinan,” terang Rajamin.
Memimpin itu, bukan bicara tentang menjadi seorang pejabat. Tapi bagaimana cagubsu kedepan itu dapat membawa dan memerintah Sumut ini bergerak maju, dan bisa dinikmati oleh seluruh rakyatnya. Masih banyak sektor sektor yang bisa dikembangkan, sambungnya. Misalnya, pariwisata, perkebunan, sentra ekonomi perdagangan, kemudian juga kita punya kawasan Industri, pertanian sawah. Menurut Rajamin, hal ini mesti jadi kesempatan untuk dimanfaatkan oleh cagubsu mendatang.
“Sekarang sudah terbuka ruang, bahwa Sumut sudah lepas dari suatu keadaan yang gawat. Tinggal bagaimana memberdayakan apa yang sudah ada ini,” ujarnya.
Harapan kita, ujar Rajamin, Sumut ini harus dibangun dengan percepatan dan akselerasi yang kencang. Karena, ketika tidak bisa memanfaatkan apa yang kita punya, kita akan tenggelam. Lihat saja, kita punya sumberdaya laut, pantai timur barat yang strategis, kemudian kita juga punya pariwisata yang hebat. Disitu sebenarnya perlu seorang Gubernur, agar Sumut dapat terakses dengan baik.
Baca Juga:
Sebagai miniatur Indonesia, lanjut Rajami Sirait, kita bisa melihat Indonesia di Sumut ini. Dan hal ini, adalah suatu khasanah kelebihan yang dimiliki seorang pemimpin di Sumut. Bagaimana dia memimpin Sumut, dengan cara seperti seorang pemimpin bangsa.
“Karenanya, seorang pemimpin itu mesti berani, tetapi bukan kasar. Pemimpin itu mesti tegas, tapi bukan arogan. Kemudian, pemimpin itu harus bisa rendah hati, tidak mengkedepankan dirinya tetapi mengkedepankan kepentingan orang banyak, dan tidak takut tidak populer. Berani tidak populer untuk suatu kepentingan yang besar,” terangnya.
Yang dibutuhkan rakyat Sumut ini adalah suatu perubahan yang jelas dan kencang, dan tidak lagi terseok seok. Kemudian, di Sumatera Utara ini jangan lagi berbicara tentang soal disentigrasi bangsa. Bicara persoalan agama, suku, budaya dan ras, apalagi menyangkut SARA. Itu artinya kita jauh mundur kebelakang. Kemudian, Sumut ini bukan tempat radikalisme. Artinya, tidak ada tempat di Sumut ini untuk membuat sesuatu kegiatan yang dapat merusak bangsa dan negara.
“Kepada elit politik juga saya harapkan, agar tidak menghalangi atau menghalalkan segala cara, agar orang lain tidak ikut memilih. Karena itu adalah suatu perbuatan yang biadab. Bersainglah, kalah menang itu biasa,” pesannya. (W01)