Presiden Jokowi : PT Cipatkan Pengusaha Muda

MEDAN, Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo mengharapkan, Perguruan Tinggi (PT,red) mampu meningkatkan perannya dalam pengembangan ekosistem untuk menciptakan para sociopreneur (pengusaha muda yang berjiwa sosial). Cara-cara baru harus dikembangkan demikian juga fakultas baru perlu dikembangkan.

Perguruan tinggi harus mencetak lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun perguruan tinggi harus juga membuat alumninya cinta pada negara Indonesia, yang telah melahirkan para pembela Pancasila , menancapkan jiwa kerakyatan dan menanamkan integritas dan profesionalisme untuk membangun sebuah kehidupan sosial bagi rakyat Indonesia,kata Jokowi yang hadir beserta Ibu Negara Hj Iriana dalam acara peringatan Dies Natalies ke- 66 Universitas Sumatera Utara (USU), di Auditorium USU, Senin (8/10).

Turut hadir disana , Menristekdikti RI Prof H M Nasir dan Sekretaris Kabinet RI, Pramono Anung, Rektor USU Prof Runtung Sitepu , Gubsu Edy Rahmayadi, Direktur Polmed M Syahruddin ST MT, serta sejumlah tokoh masyarakat Dr RE Nainggolan , Prof Gontar Siregar, Dr Fahmi Natigor Nasution dan tokoh pendidikan.

Joko Widodo dalam orasinya mengatakan ia sangat senang berkunjung ke USU. Berkali-kali ke Medan, namun tidak pernah ke USU, karena tidak diundang . Hari ini diundang rektor, sehingga berani ke USU.

Presiden juga mengimbau agar para mahasiswa, civitas akademika dan seluruh komponen bangsa bersama-sama mendoakan saudara setanah air yang mengalami musibah , ada di Palu, Donggala, berbagai daerah di Sulawesi Tengah, Lombok, Nusa Tenggara Timur dan lainnya , yang baru-baru ini terkena bencana alam gempa dan tsunami, agar lebih kuat dan mampu bangkit kembali menyusun masa depannya.

Dalam kaitan perayaan Dies Natalies ke-66 USU, selain menyampaikan ucapan selamat, Presiden juga menyampaikan beberapa harapan kepada USU. Menurutnya, Perguruan Tinggi memiliki peran sentral untuk menjawab semua tantangan, menciptakan sumber daya manusia yang handal dan tangguh, karya-karya riset yang unggul dan menjawab tantangan zaman.

“Interaksi dunia yang semakin cepat dimungkinkan oleh teknologi dan ilmu pengetahuan, yang membawa banyak kemajuan. Interaksi yang semakin cepat tersebut tidak hanya membawa kebaikan dengan cepat, bahkan juga keburukan. Di dalam dunia yang serba cepat ini maka kecepatan merupakan kunci untuk memenangkan seluruh kompetisi dan membangun bangsa dan negara. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat,” kata Jokowi.

Untuk itu ia berharap agar perguruan tinggi, bersama pemerintah dan seluruh komponen membangun ekosistem yang baik serta budaya kerja yang efisien. Terutama menciptakan birokrasi yang sederhana dan tidak bertele-tele.

Perubahan telah datang seperti revolusi industri 4.0, untuk itu perlu moralisasi yang tinggi. Peran sentral perguruan tinggi dalam pengembangan iptek dan mitra pemerintah. Peruguan tinggi harus mampu mengembangkan kewirausahaan yang kita butuhkan untuk membuka lapangan kerja. Karena kewirausahaan bangsa kita masih rendah, peringkat 90 dari 137 negara. Di Asia Pasifik peringkat 16 dari 24 negara. Daya inovasi dan hak paten kita juga masih rendah di peringkat 87 dari 137 negara.

Baca Juga:

• Kegagalan SNBP SMKN 10 Medan, Kadisdik Diminta Evaluasi Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
• Pertemuan Perdana Team Kenziro Nusantara Digelar di Zsafa Cafe Medan Besok

Juga dikatakan Presiden dunia berubah dan banyak perubahan dan ini harus kita sadari dan pahami bersama. Faktor SDM dan kebutuhan ke depan juga berubah. hati-hati Pak rektor dan hampir semua di perguruan tinggi , fakultasnya ada yang sudah 40 tahun dan itu-itu saja, harus berani memunculkan fakultas atau jurusan baru yang sesuai dengan visi ke depan. Saya juga sudah perintahkan pada Kemenristekdikti untuk terus mengadakan tekanan pada perguruan tinggi agar melakukan perubahan.

Sementara Rektor USU Prof Dr Runtung SH M Hum mengatakan USU merupakan Universitas ke 7 yang diresmikan Presiden Soekarno dan belum pernah Dies Natalisnya dihadiri Presiden. Oleh karena itu seluruh mahasiswa dan civitas akademika histeris menyambut kehadiran Presiden dan itu bukan sandiwara, tapi dari hati nurani kami semua,kata Runtung dengan suara haru .

Dalam usia 66 tahun ,USU mengalami pasang surut dan pernah di peringkat 5. Setelah kami terima amanah sebagai rekto USU, 28 januari 2016, dalam waktu 2,5 tahun, menaikkan dari peringkat 38, kini jadi peringkat 15. Atas kehadiran Presiden dan ibu, jadi energi baru untuk memajukan USU, kata Runtung

Pada acara itu , Rektor USU menyelempangkan ulos kepada Presiden RI beserta Ibu. Perayaan acara Dies Natalies ke-66 USU dipenuhi oleh para mahasiswa USU, yang terlihat antusias menyambut kedatangan Presiden Jokowi, meskipun banyak di antaranya yang tidak dapat memasuki gedung auditorium karena kapasitas tempat duduk yang terbatas. Namun mereka cukup terhibur karena Presiden Jokowi berkenan menghampiri para mahasiswa di luar Auditorium .Presiden Jokowi bahkan sempat membuat petugas Paspamres (Pasukan Pengamanan Presiden) kelabakan karena tiba-tiba memutuskan untuk mendatangi para mahasiswa yang berada di balkon dan menyapa serta menyalami mereka. (C04)