UMN Al-Washliyah Unggul Raih Akreditasi B
![UMN Al-Washliyah Unggul Raih Akreditasi B](https://cdn.halomedan.com/uploads/images/2018/03/be1cd6c2-4d55-48cc-847a-2650ec3472a2.jpg)
halomedan.co | Di dunia politik, nama H Hardi Mulyono Surbakti SE, MAP tentu tak asing lagi didengar. Politisi dari fraksi golkar ini pernah menjabat sebagai anggota DPRD baik DPRD Medan dan DPRD Sumut.
Namun belakangan namanya di dunia politik tak santer lagi terdengar. Ya, kini Hardi tengah beralih menggeluti dunia pendidikan dengan menjabat sebagai Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah.
Berkat sentuhan tangan dinginnya sebagai rektor, kini UMN mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan, baru-baru ini kampus berciri khas hijau itu berhasil mendapatkan akreditasi B.
Namun begitu pun, Hardi mengaku untuk mengubah UMN menjadi seperti sekarang bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras dan managemen yang baik dalam mengelola kampus dengan jumlah mahasiswa 8.000-an itu.
Saat ditemui di ruangannya, Hardi bercerita tentang perjalanannya hingga bisa menjadi rektor disini.Ia mengaku tak pernah mencita-citakan sebagai seorang rektor. Selepas dari anggota dewan di 2014, dia memilih aktif mengajar sebagai dosen di UMN, seiring waktu berjalan dirinya terpilih menjabat sebagai Wakil Rektor II. Tak lama berselang ia dipilih secara aklamasi sebagai Rektor UMN.
“Begitulah cerita saya hingga menjadi rektor disini,” ujar Hardi yang saat itu memakai kemeja putih saat di ruang kerjanya.
Tak dipungkirinya, jabatannya menjadi rektor ternyata menjadi buah bibir banyak orang kala itu. Dia mengaku, rektor sebelumnya menyatakan akan pensiun. Selepas pensiun bisa menggantikan jabatan rektor adalah Wakil Rektor I.
Namun pada saat itu Wakil Rektor I menolaknya. Sehingga para senat menunjuk dirinya untuk menjabat rektor.
Baca Juga:
“Dalam statuta UMN yang berlaku, jika rektor sebelumnya pensiun maka yang berhak menggantikannya adalah Wakil Rektor I, namun Wakil Rektor I menolak jabatan itu. Sehingga digelar rapat oleh para senat untuk penunjukkan pengganti rektor. Dari 36 senat yang hadir rapat, sebanyak 34 senat menunjuk nama saya untuk menjadi rektor,” tutur Hardi yang juga pernah menjadi jurnalis di BSF.
Ditambahkannya, saat ini UMN dilengkapi dengan fasilitas kampus yang mempuni. Tak hanya itu, sekarang setiap pengurusan adminitrasi mahasiswa bisa diurus secara online.
“Pembayaran uang kuliah saat ini memakai sistem e-banking, pengurusan KRS/KHS mahasiswa juga diakses secara online. Kini sistem belajar juga menggunakan proyektor,” ujarnya.
Hardi Mulyono juga berpesan kepada Wakil Rektoruntuk bisa bekerja sama dan saling bersinergi, UMN juga terus meningkatkan kedisiplinan dan penampilan para dosen.
Terkait beasiswa, UMN memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang bisa menghapal beberapa Juz Alqur’an. Selain itu, Hardi Mulyono juga memberikan uang kuliah bagi para dosen UMN yang ingin meneruskan kuliah S3.
“Kita juga memiliki mahasiswa dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Saat ini UMN memiliki 6 fakultas dan 2 pasca sarjana,” tutup Hardi Mulyono. (W07)