Mahasiswa Gelar Aksi Seribu Lilin, Tuntut Keadilan untuk Pandu Brata Siregar

Asahan – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Asahan bersama pelajar menggelar aksi damai seribu lilin di depan Mapolres Asahan, Rabu (12/03/2025) malam. Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Pandu Brata Syahputra Siregar (18), seorang pelajar yang diduga tewas akibat penganiayaan oleh oknum polisi.
Massa mulai bergerak dari Tugu Pancasila Universitas Asahan menuju Mapolres Asahan sekitar pukul 20.30 WIB dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Save Pandu Siregar, Ungkap Keadilan" sebagai bentuk tuntutan agar kasus ini diusut secara transparan.
Menuntut Transparansi Polres Asahan
Dalam orasi yang disampaikan di depan Mapolres Asahan, perwakilan mahasiswa meminta agar kepolisian bekerja lebih profesional dan transparan dalam mengungkap fakta sebenarnya terkait kematian Pandu. Mereka menyoroti pernyataan Humas Polres Asahan yang menyebutkan bahwa Pandu positif mengonsumsi narkoba berdasarkan hasil tes urine.
"Kami sangat menyayangkan pernyataan itu karena tidak sesuai dengan latar belakang Pandu yang dikenal sebagai siswa berprestasi. Ia berada di lokasi balap lari hanya sebagai penonton, lalu ketakutan saat polisi membubarkan kerumunan. Kami meminta kejelasan dan kebenaran atas peristiwa ini," ujar ketua aksi dalam orasinya.
Keluarga Korban: Tetap Fokus pada Keadilan
Supriono Siregar, yang mengaku sebagai keluarga korban, mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa dan pelajar yang telah menunjukkan solidaritas. Namun, ia mengingatkan agar aksi tetap damai dan tidak menyimpang dari tujuan awal, yaitu mencari keadilan bagi Pandu.
"Tujuan kita di sini adalah mendoakan almarhum Pandu Brata Syahputra Siregar. Saya berharap kita tetap fokus pada doa dan tidak memperkeruh keadaan. Setelah ini, mari kita pulang dengan tertib," ungkap Supriono.
Baca Juga:
Aksi Berakhir Damai, Polres Asahan Belum Beri Keterangan
Aksi ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh koordinator lapangan. Setelah itu, massa membubarkan diri dengan tertib tanpa insiden. Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Asahan belum memberikan keterangan resmi terkait aksi damai yang dilakukan oleh GMKI dan para pelajar.
Kasus kematian Pandu Brata Syahputra Siregar masih menjadi sorotan, dengan desakan dari berbagai pihak agar kepolisian mengusutnya secara transparan dan adil.red