Siswa SMKN 10 Medan Blokir Jalan Cik Ditiro, Jangan Korbankan Masa Depan Kami

Medan – Ratusan siswa SMKN 10 Medan memblokir Jalan Cik Ditiro pada Selasa (12/2/2025), menuntut kepala sekolah mereka segera mundur dari jabatannya. Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mendalam setelah para siswa tidak didaftarkan dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, peluang mereka untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi tertutup.
Protes dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, diikuti oleh siswa dan sejumlah orang tua yang turut menyuarakan kemarahan mereka. "Ini sangat merugikan masa depan anak-anak kami. Mereka kehilangan kesempatan ikut SNBP hanya karena kelalaian pihak sekolah," ujar salah satu orang tua siswa yang ikut aksi.
Para siswa membawa spanduk bertuliskan tuntutan seperti "Kami Butuh Kepala Sekolah yang Bertanggung Jawab" dan "Jangan Korbankan Masa Depan Kami". Blokade jalan tersebut menyebabkan kemacetan parah di kawasan Cik Ditiro selama hampir satu jam.
Pihak kepolisian segera turun ke lokasi untuk mengamankan situasi dan mengatur lalu lintas. Sementara itu, Kepala SMKN 10 Medan belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini. Namun, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Medan dikabarkan telah menggelar rapat darurat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Aksi protes akhirnya mereda sekitar pukul 7.30 WIB setelah pihak sekolah bersedia berdialog dengan perwakilan siswa dan orang tua. Mereka berjanji akan memberikan penjelasan dan solusi dalam waktu dekat.
"Kami ingin kepala sekolah bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami dipenuhi," tegas salah satu siswa.
Situasi di SMKN 10 Medan masih terus dipantau, sementara dialog antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah dijadwalkan akan kembali dilanjutkan pada hari berikutnya.
Baca Juga: