Medan – Ratusan siswa SMKN 10 Medan Jalan Teuku Cik Ditiro Medan menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah pada Kamis (6/2). Mereka membawa poster dan spanduk sebagai bentuk protes atas kegagalan mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PPDS) untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Siswa dan orang tua kecewa dan menuntut pertanggungjawaban dari kepala sekolah. Kalau perlu dicopot Kepseknya
Salah satu orang tua siswa, Oktavia, menegaskan bahwa pihak sekolah harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Menurutnya, kesalahan administrasi menjadi penyebab anak-anak mereka gagal mendaftar SNBP.
"Anak-anak kami punya potensi, tetapi mereka kehilangan kesempatan karena kesalahan administrasi pihak sekolah," ungkap Oktavia dengan nada emosional. "Kami sangat kecewa dan marah, apalagi sampai saat ini belum ada solusi dari pihak sekolah. Kepada Kadisdik Sumut, kami meminta agar Kepala Sekolah SMKN 10 Medan diberikan sanksi tegas atas kejadian ini."
Sejumlah siswa juga menyampaikan rasa kecewa mereka. Jibril Dio, salah seorang siswa yang ikut dalam aksi tersebut, menuturkan bahwa data mereka tidak diinput dengan benar oleh pihak sekolah, sehingga mereka gagal mengikuti seleksi SNBP.
"Kami sangat kecewa. Padahal kami ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, tetapi kesempatan itu hilang," kata Jibril. "Kami berharap Kepala Sekolah dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan solusi agar kami tetap bisa masuk PTN."
Aksi protes berlangsung damai dan tertib. Para siswa berharap pihak sekolah segera memberikan penjelasan dan solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sampai berita ini ditulis, pihak sekolah belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para siswa dan orang tua.
Namun salah seorang Guru yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sudah tiga hari Kepala Sekolah SMKN 10 Medan tak masuk-masuk, menurut info kabarnya sedang berada di Samosir sepertinya Kepaek Ketakutan dan menghindar atas kejadian tersebut, ucapnya.red2
Baca Juga: