Kyai Khambali mengungkapkan bahwa meskipun visi "Medan Berkah" terlihat sederhana, namun memiliki makna yang mendalam. Visi tersebut, menurutnya, adalah representasi dari penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di wilayah hukum Polrestabes Medan. "Medan adalah simbol dari Indonesia yang memperkokoh kedaulatan, persatuan, dan kesatuan bangsa," ujar Kyai Khambali, Selasa 1/1/2025.
Selain itu, Kyai Khambali juga menjelaskan bahwa "Medan Berkah" bukan hanya sebuah kata, tetapi sebuah kesempatan untuk berbagi dan mengayomi masyarakat tanpa batas. Ini menjadi kesempatan bagi setiap warga Medan untuk bermimpi dan mewujudkannya, serta untuk terus berkarya tanpa batas.
Dalam kesempatan tersebut, Kyai Khambali menambahkan bahwa ada tiga kriteria utama yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan suatu daerah, yang tercantum dalam Surah Al-Quraisy dalam Al-Qur'an. Ketiga kriteria tersebut adalah:
1. Masyarakat yang senang beribadah kepada Allah SWT.
2. Potensi ekonomi yang kuat dan terbebas dari rasa takut.
3. Masyarakat yang aman dan tentram, bebas dari kejahatan.
Baca Juga:
Kyai Khambali mengapresiasi langkah Kombes Gidion yang telah berhasil mengimplementasikan ketiga kriteria tersebut di Medan. "Kombes Gidion tidak bisa melihat orang yang susah atau menderita. Beliau sangat dermawan dan sederhana, selalu ingin hadir di tengah masyarakat untuk menciptakan ketentraman dan keamanan. Jajaran Polrestabes Medan pun wajib melakukan patroli 24 jam untuk menjaga keamanan," ungkapnya.
Sebagai informasi, Kombes Gidion Arif Setiawan sebelumnya menjabat sebagai Kapolres di Banyumas, Bekasi, dan Jakarta Utara. Dengan pengalaman yang luas, Kyai Khambali berharap Kombes Gidion dapat menjadikan Medan sebagai kota yang Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghafur, yaitu kota yang baik dan diberkahi oleh Allah SWT.
Red