Kasus pemerasan ini terungkap setelah laporan dari panitia penyelenggara yang mengklaim adanya aksi pungutan liar yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi terhadap pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Tindak pidana pemerasan ini meresahkan banyak pihak, terutama para pengunjung konser yang merasa terancam dan diperas.
Brigjen Agus Wijayanto, yang dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menegakkan disiplin di tubuh kepolisian, langsung memerintahkan penyelidikan mendalam dan melakukan tindakan pemecatan terhadap oknum polisi yang terbukti terlibat. Dalam konferensi pers yang digelar pada hari ini, Agus menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir perilaku yang mencederai citra institusi kepolisian.
"Saya ingin menegaskan bahwa perilaku oknum-oknum yang terlibat dalam kasus pemerasan ini sangat merugikan kepercayaan publik terhadap Polri. Tidak ada tempat bagi pelanggaran semacam ini dalam institusi kami," ujar Brigjen Agus Wijayanto dengan tegas.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap anggotanya dan berkomitmen untuk memberantas segala bentuk penyalahgunaan wewenang yang dapat merusak citra Polri. Seluruh oknum yang terlibat dalam tindakan pemerasan akan dikenakan sanksi berat, termasuk pemecatan dan proses hukum.
Tindakan cepat yang dilakukan oleh Brigjen Agus Wijayanto mendapat apresiasi dari masyarakat, khususnya kalangan anak muda yang menjadi pengunjung setia acara Djakarta Warehouse Project. Mereka berharap langkah ini menjadi momentum bagi Polri untuk terus menjaga integritas dan profesionalisme di tengah tantangan yang semakin kompleks.
Dalam kesempatan ini, Agus juga mengingatkan seluruh anggota Polri agar selalu mengedepankan etika dan profesionalisme dalam bertugas, serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
RED
Baca Juga: