MEDAN | Halomedan.com
Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan, Prof Ridha Dharmajaya- Abdul Rani menghadirkan program penambahan insentif untuk Kepala Lingkungan (Kepling) dan membebaskan Kepling dari pembiayaan pelaksana Posyandu.
Demikian disampaikan, Ketua Harian Pemenangan Prof Ridha-Rani, Hendra DS bersama wakil ketua pemenangan, Ahmad Parlindungan Batubara pada Senin (23/9/2024).
Pasangan Prof Ridha-Rani yang memiliki jargon BERANI (Bersama Prof Ridha dan Rani) menganggap program untuk Kepling perlu diberikan secara khusus, sebab selama ini pemerintahan di tingkatan lingkungan cendrung mendapatkan beban yang berlebih, dan terkadang tak sesuai dengan honor yang didapatkan.
"Prof Ridha ini nanti punya konsen yang sangat luar biasa terhadap pelayanan masyarakat, kita tahu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat itu adalah Kepling, oleh karena itu Kepling harus kita berikan insentif dan pendapatan yang layak dan akan kita tingkatkan. Bahkan kalau bisa peningkatannya itu signifikan karena mereka yang langsung berhadapan dengan masyarakat," ujar Hendra DS usai berhadapan langsung dengan masyarakat Kota Medan.
Masih menurut Hendra DS yang memahami anggaran APBD Kota Medan lewat pengalamannya 15 tahun di panitia Anggaran DPRD kota Medan menambahkan, untuk menguatkan Medan yang sehat raganya sehat jiwanya, pasangan BERANI juga akan mengaktifkan kembali Posyandu di setiap lingkungan.
"Posyandu ini nantinya dalam biaya pelaksanaannya tidak lagi menjadi tanggung jawab kepala lingkungan, tapi menjadi program pemerintah kota supaya kesehatan dasar masyarakat bisa terpenuhi. Termasuk untuk Posyandu pelayanan lansia," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, wakil ketua tim pemenangan Prof Ridha dan Abdul Rani, Ahmad Parlindungan menambahkan terkait program lainnya yakni beasiswa terhadap peserta didik dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.
"Beasiswa ini diberikan kepada yang memang pantas diberikan seperti beasiswa SD, SMP dan SMA yang diberikan nanti berbasis rumah ibadah. Data yang paling akurat itu mengenai masyarakat miskin yang yatim itu ada di masjid, gereja, vihara dan juga klenteng ," ucapnya.
Pemerintah kota dalam hal ini sambungnya, akan ikut memberdayakan rumah ibadah untuk bisa disalurkan langsung bantuannya.
"Jadi pemberdayaan rumah ibadah betul-betul nampak sehingga masyarakat tidak ada yang tidak bersekolah, supaya jiwanya itu tenang dari segi pendidikan dan ini akan menjadi konsen kita," ungkapnya mengakhiri. (*)