JAKARTA — Kalangan aktivis menyambut baik kehadiran Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa di arena pemilihan gubernur Sumatera Utara mendatang. Teguh dinilai memiliki peluang untuk bergandengan dengan tiga nama yang sudah lebih dahulu meramaikan lantai bursa, Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah, dan Bobby Nasution.
Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle (SMC)
Syahganda Nainggolan usai menggelar pertemuan dengan Teguh Santosa di Jakarta Selatan, Senin malam (27/5).
Menurut
Syahganda, penetapan calon kepala daerah, apakah di tingkat provinsi atau kabupaten dan kota, merupakan domain dan kewenangan pimpinan partai politik di tingkat nasional.
Karena itu, dalam pertemuan dengan Teguh,
Syahganda mengatakan, Teguh harus bekerja untuk meyakinkan pimpinan partai politik bahwa dirinya dapat diandalkan dan dipercaya dalam Pilgubsu 2024. Dia juga menyaranan Teguh untuk membuka diri pada berbagai opsi.
"Teguh memiliki pergaulan yang luas di kalangan politisi. Dia dapat disandingkan dengan Bobby Nasution, Musa Rajekshah, juga Edy Rahmayadi," sambungnya.
Syahganda juga mengatakan, Teguh yang lahir dan besar di Medan memiliki semua syarat untuk menjadi pemimpin daerah. Baik dari latar belakang pendidikan, maupun dari latar belakang sebagai akdemisi, wartawan, dan aktivis.
Pekan lalu Teguh telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumatera Utara di tiga partai, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
Teguh lahir dan besar di Medan. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Medan tahun 1994, dia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Ilmu Pemerintahan Unpad. Tahun 1999 Teguh sempat mengenyam pendidikan di National University of Singapore (NUS). Gelar master didapatnya dari University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat, dan pendidikan doktoral ditempuhnya di Jurusan Hubungan Internasional di Unpad.
Selain sebagai aktivis, Teguh juga mengajar di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta. Teguh memiliki beragam pengalaman di tingkat internasional. Ia kerap diundang memantau pemilihan umum di sejumlah negara, dan menjadi petisioner urusan Sahara Barat di Markas PBB di New York. Rel