Kota Kritis: Dari Banjir hingga Permukiman Kumuh
Yudha mengangkat berbagai permasalahan yang dihadapi kota Palembang saat ini, mulai dari bencana banjir yang terjadi pada Senin lalu hingga isu tata kelola kota. Ia menyoroti bahwa banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga telah merenggut nyawa anak-anak.
"Pengelolaan tata ruang dan wilayah perkotaan yang serampangan harus segera diselesaikan. Tidak ada yang setara dengan nyawa manusia," tegas Yudha di hadapan para pendukung dan panelis debat.
Selain banjir, Yudha-Bahar juga menyoroti beberapa masalah lain yang membuat Palembang darurat, seperti:
- Kemacetan yang semakin parah,
- Penanganan sampah yang belum optimal,
- Minimnya penerangan jalan,
- Permukiman kumuh di bantaran Sungai Musi,
- Sulitnya akses air bersih yang terjangkau, padahal merupakan hak dasar warga.
Komitmen Yudha-Bahar untuk Palembang
Menjawab berbagai permasalahan ini, Yudha-Bahar berjanji akan mengerahkan segala kemampuan dan jaringan yang mereka miliki. "Kami tidak ingin ada lagi korban jiwa karena banjir. Kami berkomitmen menangani masalah ini dengan serius," kata Yudha.
Pasangan ini menargetkan percepatan pembangunan kota yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Menurut mereka, Palembang membutuhkan pemimpin baru yang visioner, berintegritas, dan memiliki jejaring internasional.
Baca Juga:
Visi Baru: Palembang Waterfront City dan Ekonomi Inklusif
Dalam debat, Yudha-Bahar memaparkan rencana besar mereka untuk merevitalisasi Sungai Musi, yang meliputi wilayah dari Musi 4 hingga Musi 6. Mereka berambisi menjadikan Palembang sebagai Waterfront City yang modern dan ramah lingkungan.
"Bayangkan, berapa banyak UMKM yang bisa tumbuh di sepanjang bantaran Sungai Musi. Warga bisa berolahraga, anak-anak muda punya tempat nongkrong, dan penggiat seni serta budaya memiliki ruang ekspresi," ujar Yudha penuh semangat.
Mereka juga berencana membangun pusat-pusat ekonomi baru di setiap kecamatan dengan konsep kolam retensi terpadu. Lokasi ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga menjadi tempat rekreasi, pemberdayaan UMKM, dan fasilitas ramah untuk ibu, anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Dana Per RT: Membangun dari Akar Rumput
Salah satu program andalan Yudha-Bahar adalah alokasi dana sebesar Rp50-100 juta per RT per tahun. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung perekonomian rakyat di tingkat paling bawah.
"Kami ingin warga Palembang bahagia dan sejahtera sejak dari RT," tambah Yudha.
Ajak Warga Wujudkan Era Baru Palembang
Baca Juga:
Menutup visi misi, Yudha menyampaikan pesan penuh harapan kepada warga Palembang. "InsyaAllah, kalau nak masalah Palembang beres galo, pilih Yudha-Bahar. Mari bersama kita wujudkan era baru Palembang MAJU," seru Yudha.
Dengan janji-janji dan program yang mereka tawarkan, pasangan ini berharap bisa membawa perubahan besar bagi Kota Palembang yang saat ini berada dalam kondisi kritis. Warga Palembang kini menantikan realisasi visi besar tersebut, jika pasangan Yudha-Bahar terpilih sebagai pemimpin baru kota ini.