MEDAN | Halomedan.co
Sejumlah masyarakat berterima kasih kepada Pj Gubsu Hassanudin dan Sekdaprovsu Arief S Trinugroho atas digelarnya Pasar Murah di halaman Kantor Disperindag Sumut, Jumat (29/7).
“Terima kasih Bapak Pj Gubernur dan Bapak Sekdaprovsu kami memang lagi butuh sembako murah terutama beras yang harganya fluktuatif saat ini,” ujar Yuni, warga tembung menjawab wartawan.Sejumlah warga lainnya juga meyatakan hal sama.
Anggota DPRD Sumut Ir Tangkas Manimpan Lumbantobing yang datang melihat Pasar Murah yang digelar Dinas Perindag ESDM Sumut atas motivasi Pj Gubsu ini memberikan apresiasi.
“Ini perlu dilakukan secara rutin dan berkala terutama saat harga sembako berfluktuasi,” ujar Tangkas Manimpan Lumbantobing
didampingi Kadis Perindag ESSM Sumut Mulyadi Simatupang yang di lokasi sejak pagi.
Baca Juga:
Kadis Mulyadi Simatupang didampingi Sekretaris Dinas Yosi Sukmono ST mengemukakan pihaknya mengagendakan rutin kegiatan ini terutama saat ada fluktuasi harga di.lapangan.
Pelaksanaan Pasar Murah di halaman depan Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumut Jalan Putri Hijau Nomor 6 Medan ini mendapat respon masyarakat.
Hari pertama Pasar Murah yang digelar hingga Sabtu 30 September 2023 ini berjalan lancar dan tertib meski pengunjung sudah padat sejak pagi.
Pantauan wartawan harga sembako yang disajikan memang murah dan stok juga relatif memadai. Misalnya beras 5 kg Rp 53.000 , gula 1 kg Rp 12.000, minyak.goreng 1 liter Rp 13.000, telur dan lainnya.”Ini baru betul Pasar Murah. Harganya memang lebih murah,” ujar Tangkas Manimpan Lumbantobing anggota DPRD Sumut yang datang bukan hanya sekedar melihat Pasar Murah namun juga mencermati langsung dinamika pergerakan harga terutama beras di lapangan.
Baca Juga:
Menurutnya kegiatan ini ke depan agar digelar lebih besar mengingat halaman depan Disperindag cukup luas dan lokasinya strategis di tengah kota.
Tentang fluktuasi harga beras belakangan ini beliau berharap pemerintah segera lebih akurat mengendalikannya, terutama dugaan masih adanya mafia spekulan beras.
“Pengawasan agar lebih diefektifkan secara terpadu dan terkoordinasi antat semua pihak. Sebab sebenarnya stok beras cukup namun kenapa harga fluktuatif,” ujarnya.rel