MEDAN, Halomedan.co
Setelah sempat anjlok 39,35% pada bulan Mei 2020, kinerja ekspor karet Sumatra Utara (Sumut) pada bulan Juni mulai membaik bahkan bisa dikatakan melonjak. Data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, realisasi ekspor karet pada bulan Juni mencapai 28.012 ton atau naik 87% dibandingkan Mei 2020 yang mencapai 14.975 ton.
“Memang di bulan Juni ini grafiknya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini ditopang oleh penurunan dampak setelah sempat anjlok 39,35% pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor pada bulan Mei merupakan puncak penurunan di masa pandemi Covid-19,” kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, Selasa (14/7/2020).
Hitungan secara semesteran, volume ekspor semester-I 2020 masih mengalami penurunan 16,2% menjadi 170.425 ton dibandingkan Semester-I 2019.
Edy menyebutkan, pemulihan volume ekspor yang terjadi ini utamanya didorong oleh meningkatnya permintaan dari Cina yang menjadi negara tujuan dengan volume ekspor terbesar pada bulan Juni 2020. Padahal selama ini yang menempati posisi pertama itu Jepang namun sekarang berada berada di posisi kedua.
Masih dikatakan Edy, jika dilihat dari sisi produksi, volume produksi Mei semakin membaik dibandingkan April. Total produksi Mei mencapai 30.192 ton, dimana 7% merupakan konsumsi domestik. Dan diperkirakan produksi pada bulan Juli ini masih mengalami peningkatan.
“Peningkatan produksi itu diharapkan bisa memenuhi permintaan pasar, karena pada bulan Juli diperkirakan akan ada permintaan dari Cina, AS dan India seiring adanya relaksasi kegiatan industri di negara tersebut,” kata Edy.
Hingga 9 Juli dari sisi harga, TSR20 di bursa Singapura (SGX) senilai US$ 116,54 sen atau meningkat US$ 2,42 sen dibandingkan bulan sebelumnya. Hingga juli ini, tren harga karet masih bertahan rendah hingga berimbas terhadap harga lokal. (red)
Baca Juga: