Kamis, 06 Februari 2025

BI: Pemulihan Ekonomi Mulai Menguat di Triwulan III 2020

Administrator
Kamis, 25 Juni 2020 08:45 WIB
BI: Pemulihan Ekonomi Mulai Menguat di Triwulan III 2020

SIBOLGA, Halomedan.co

Kepala Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia Sibolga, Suti Masniari Nasution, mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah memengaruhi pertumbuhan ekonomi golbal dan nasional.

Pertumbuhan ekonomi nasional yang semula diprakirakan menurun pada triwulan II 2020, dipengaruhi kontraksi ekonomi global, serta dampak penanggulangan penyebaran covid-19.

Ekspor juga menurun sejalan dengan kontraksi perekonomian global. Demikian halnya konsumsi rumah tangga dan investasi yang menurun sejalan dampak kebijakan PSBB, sehingga mengurangi aktivitas ekonomi.

“BI memprakirakan, proses pemulihan ekonomi mulai menguat pada triwulan III 2020. Hal ini sejalan relaksasi PSBB sejak pertengahan Juni 2020, serta stimulus kebijakan yang ditempuh,” ujar Suti Masniari Nasution, dalam media briefing, Rabu (24/6/2020).

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan menurun pada kisaran 0,9%-1,9% pada 2020, dan kembali meningkat pada kisaran 5,0%-6,0% pada 2021.

“Hal ini didorong dampak perbaikan ekonomi global dan stimulus kebijakan pemerintah bersama Bank Indonesia,” katanya.

Pada masa itu nantinya, tekanan terhadap perekonomian domestik mulai berkurang. Kontraksi ekspor terlihat tidak sedalam prakiraan sebelumnya sejalan dengan permintaan dari Tiongkok.

“Indikator dini permintaan domestik pada Mei 2020 mengindikasikan perekonomian telah berada di level terendah, dan mulai memasuki tahap pemulihan,” ungkap Suti Masniari.

Baca Juga:

Hal itu seperti tercermin dari penjualan ritel, dan ekpektasi konsumen yang lebih baik dari capaian bulan sebelumnya.

Nilai Tukar Rupiah Terus Menguat

Suti Masniari Nasution menambahkan, sampai 17 Juni 2020, nilai tukar rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,75% (ptp) atau 5,69% secara rerata dibandingkan level Mei 2020, meski masih terdepresiasi sebesar 1,42%, bila dibandingkan dengan level akhir 2019.

“Berlanjutnya penguatan rupiah ini ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan terjaganya kepercayaan investor asing terhadap prospek kondisi ekonomi Indonesia,” katanya.

Bank Indonesia memandang, level nilai tukar rupiah secara fundamental masih undervalued, sehingga berpotensi terus menguat dan dapat mendukung pemulihan ekonomi domestik.

Sebagai langkah untuk memitigasi dampak Covid-19, Bank Indonesia melakukan penguatan bauran kebijakan melalui, penurunan suku bunga BI7DRR, stabilisasi nilai tukar rupiah, pasar uang dan valuta asing, pelonggaran likuiditas, pelonggaran makroprudensial, dan sistem pembayaran.

Berdasarkan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 17-18 Juni 2020, BI7DRR turun 25 bps menjadi 4,25%, suku bunga deposit facility juga turun 25 bps menjadi 3,50% dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 5,00%.

Fokus kebijakan tersebut, konsisten dengan upaya menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pemulihan ekonomi di era covid-19.

Baca Juga:

Ke depan, BI tetap melihat ruang penurunan suku bunga, seiring rendahnya tekanan inflasi. Terjaganya stabilitas eksternal dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

BI juga menempuh langkah, yakni melanjutkan stabilitas nilai tukar rupiah dan pelonggaran likuiditas (quantitative easing) melalui pembelian SBN dari pasar perdana, maupun penyediaan dana likuiditas bagi perbankan untuk kelancaran program restrukturisasi kredit (pembiayaan) dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

“Memberikan jasa giro kepada bank yang memenuhi kewajiban GWM dalam rupiah, baik secara harian dan rerata sebesar 1,5% per tahun, dengan bagian yang diperhitungkan untuk mendapat jasa giro sebesar 3% dari DPK, dan efektif berlaku 1 Agustus 2020,” katanya.

Kemudian mendorong elektronifikasi jalan tol dengan mendukung penggunaan uang elektronik model nirsentuh, sebagai alternatif pembayaran khususnya di era kenormalan baru.

“Bank Indonesia juga mendorong aktivitas ekonomi digital melalui perluasan implementasi QR Code Indonesia Standard (QRIS) di berbagai sektor,” beber Suti Masniari.

Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan serta bersinergi erat mengambil langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan secara terkoordinasi dengan pemerintah dan KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta pemulihan ekonomi nasional. (red)
—–

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
SHARE:
Berita Terkait
Pemprov Sumut Serahkan Hibah Mobil Dinas untuk Polda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana

Pemprov Sumut Serahkan Hibah Mobil Dinas untuk Polda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana

Peringati Milad ke-78 HMI, KAHMI Sumut Berikan Award dan Anggota Kehormatan. Ijeck : Terima Kasih

Peringati Milad ke-78 HMI, KAHMI Sumut Berikan Award dan Anggota Kehormatan. Ijeck : Terima Kasih

Ibu Wapres Selvi Gibran Kunjungi Kerajinan Tangan Terbaik Perajin Medan di The Jakarta Inacraft 2025

Ibu Wapres Selvi Gibran Kunjungi Kerajinan Tangan Terbaik Perajin Medan di The Jakarta Inacraft 2025

Medan Resmi Miliki Ikon Baru, Urban Community Park Kebun Bunga Hadir Sebagai Destinasi Olahraga dan Rekreasi

Medan Resmi Miliki Ikon Baru, Urban Community Park Kebun Bunga Hadir Sebagai Destinasi Olahraga dan Rekreasi

Rayakan HUT ke 26 Tahun, FSPMI Sumut Gelar Aksi Unjuk Rasa Ke Kantor Gubsu Besok Kamis, Usung 10 Tuntutan Buruh

Rayakan HUT ke 26 Tahun, FSPMI Sumut Gelar Aksi Unjuk Rasa Ke Kantor Gubsu Besok Kamis, Usung 10 Tuntutan Buruh

Lantik Pengurus Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI Sumut, Ilyas Sitorus Berharap Dapat Melakukan Penguatan Organisasi.

Lantik Pengurus Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI Sumut, Ilyas Sitorus Berharap Dapat Melakukan Penguatan Organisasi.

Komentar
Berita Terbaru