Kamis, 06 Februari 2025

Hadapi New Normal di Sumut, BI: Sumut Butuh Rp5 Triliun Untuk Menopang Ekonomi

Administrator
Kamis, 04 Juni 2020 07:59 WIB
Hadapi New Normal di Sumut, BI: Sumut Butuh Rp5 Triliun Untuk Menopang Ekonomi

MEDAN, Halomedan.co

Dalam menghadapi new normal di Sumatera Utara ada beberapa hal yang harus dan perlu dilakukan. Bahkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi pada kisaran 3 persen saja diperkirakan perlu anggaran mencapai Rp 5 triliun. Demikian dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Wiwiek Sisto Widayat dalam pemaparannya saat mengikuti Seminar Online bertajuk Sumut menghadapi New Normal yang diikuti Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi dengan narasumber Prof Dr Tamsil Syaifuddin SP P(K) dan Prof Dr Wan Syaifuddin MA PhD yang digelar, Selasa (2/6/2020).

Lebih lanjut dikatakan Wiwiek Sisto Widayat, Pertama, dibutuhkannya anggaran yang cukup besar untuk menopang ekonomi. Pada periode pandemi, pertumbuhan ekonomi Sumut diprediksi tertekan hingga pada kisaran 1,3 – 1,8 persen. Meluasnya Covid-19 berdampak pada melambatnya beberapa sektor/lapangan usaha, terutama penyediaan akomodasi dan mamin, PBE, transportasi dan konstruksi. Dari sisi penggunaan, penurunan dipengaruhi oleh kontraksi dari sisi eksternal serta perlambatan domestic demand.

Kemudian langkah keduanya yakni refocusing APBD ditujukan untuk mendorong industri padat karya. Di mana masih dikatakannya, dari ketersediaan anggaran yang dapat dialokasikan Pemerintah Provinsi, masih dibutuhkan Rp 2,3 – 3,5 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut di atas skenario berat.

Untuk itu, ujar Wiwiek Sisto Widayat, dana yang tersedia tidak terbatas hanya digunakan untuk Bantuan sosial (Bansos). Namun juga dapat digunakan untuk menopang roda perekonomian melalui sektor-sektor padat karya seperti industri tekstil, industri barang dari kayu dan penyediaan makan minum (Mamin).

Sejalan dengan hal tersebut, jumlah tenaga kerja yang terdampak sebagian besar berada pada sektor akomodasi makan – minum, perdagangan, jasa, transportasi, dan industri pengolahan yang berprofesi sebagai tenaga administrasi, pekerja harian lepas dan pramusaji.

Kemudian masih dikatakannya lagi, Penguatan sektor riil dan UMKM. “Pada masa dan pasca-pandemi berakhir, sejumlah sektor diyakini akan mengalami pertumbuhan yang signifikan antara lain pariwisata, makan-minum, e – commerce, hiburan dan industri. Momentum tersebut perlu dioptimalkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Namun demikian, ekonomi juga perlu ditopang pada masa pandemi agar perlambatan yang terjadi tidak terlalu signifikan,“ ungkapnya.

Selanjutnya dalam memulai new normal sambungnya, juga diperlukan adanya Penguatan Ketahanan Pangan. Dalam hal ini sebagian komoditas surplus juga memiliki fluktuasi harga tinggi.

“Beberapa komoditi strategis memiliki fluktuasi harga yang tinggi (>10 persen) mencerminkan stabilitas harga yang tidak terkendali seperti Cabai Merah, Cabai Rawit, Bawang Putih dan Gula Pasir (Tahun 2020). Meski sebagian komoditas tersebut mengalami surplus produksi dan pada beberapa waktu tidak memiliki andil inflasi yang besar. Namun fluktuasi harga berpotensi menyebabkan kerugian dari sisi produsen dan konsumen. Untuk itu diperlukan pasokan yang tersedia sepanjang waktu dan distribusi yang optimal,“ ujar Wiwiek Sisto Widayat.

Baca Juga:

Masih Wiwiek, penguatan dan pemberdayaan BUMD juga perlu terus dioptimalkan untuk penguatan ketahanan pangan. Di mana, harga yang sangat rendah menyebabkan petani enggan menanam dan/atau tidak melakukan Good Agricultural Practices dengan baik, sehingga produksi terbatas. Merespon hal tersebut, pemerintah dapat melakukan inovasi terutama untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan yang defisit dan memiliki volatilitas harga tinggi.

Respon kebijakan tersebut dapat dilakukan melalui jalur BUMD Pangan yang sedang dikembangkan saat ini. BUMD Pangan nantinya akan memastikan ketersediaan pangan pokok dan komoditas strategis dalam 3 bulan ke depan. Kegiatan perdagangan antar-daerah yang telah dilakukan PD. Aneka industri dan jasa perlu terus dilakukan terutama untuk memasok komoditas yang defisit.(R03)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
SHARE:
Berita Terkait
Pemprov Sumut Serahkan Hibah Mobil Dinas untuk Polda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana

Pemprov Sumut Serahkan Hibah Mobil Dinas untuk Polda Sumut Brigjen Pol Rony Samtana

Peringati Milad ke-78 HMI, KAHMI Sumut Berikan Award dan Anggota Kehormatan. Ijeck : Terima Kasih

Peringati Milad ke-78 HMI, KAHMI Sumut Berikan Award dan Anggota Kehormatan. Ijeck : Terima Kasih

Ibu Wapres Selvi Gibran Kunjungi Kerajinan Tangan Terbaik Perajin Medan di The Jakarta Inacraft 2025

Ibu Wapres Selvi Gibran Kunjungi Kerajinan Tangan Terbaik Perajin Medan di The Jakarta Inacraft 2025

Medan Resmi Miliki Ikon Baru, Urban Community Park Kebun Bunga Hadir Sebagai Destinasi Olahraga dan Rekreasi

Medan Resmi Miliki Ikon Baru, Urban Community Park Kebun Bunga Hadir Sebagai Destinasi Olahraga dan Rekreasi

Rayakan HUT ke 26 Tahun, FSPMI Sumut Gelar Aksi Unjuk Rasa Ke Kantor Gubsu Besok Kamis, Usung 10 Tuntutan Buruh

Rayakan HUT ke 26 Tahun, FSPMI Sumut Gelar Aksi Unjuk Rasa Ke Kantor Gubsu Besok Kamis, Usung 10 Tuntutan Buruh

Lantik Pengurus Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI Sumut, Ilyas Sitorus Berharap Dapat Melakukan Penguatan Organisasi.

Lantik Pengurus Perangkat Kelengkapan Organisasi PGRI Sumut, Ilyas Sitorus Berharap Dapat Melakukan Penguatan Organisasi.

Komentar
Berita Terbaru