SOLOK , halomedan.co
Dinas Pertanian Kota Solok yang mempunyai fungsi strategis karena berperan dalam penyediaan bahan pangan juga menerapkan sistem kerja di rumah atau work from home (WFH) parsial untuk pegawainya.
Hal ini diterapkan untuk memastikan pelayanan kepada petani sebagai mitra utama dan penghasil bahan pangan tidak terganggu.
Dalam kondisi pandemi covid-19, kebutuhan pangan harus tetap terjaga keberadaan dan petani sebagai penghasil pangan tetap bekerja di lapangan dan membutuhkan pendampingan dari petugas.
“Untuk eselon IV, fungsional umum, penyuluh pertanian dan medik veteriner diberlakukan WFH 2 hari selama seminggu. Walaupun WFH, kondisi lapangan harus tetap dipantau keberadaannya” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa.
Lanjutnya, kita tetap bekerja untuk petani, namun demikian untuk pertemuan kelompok atau kegiatan yang mengumpulkan banyak orang ditunda dulu.
Dalam bekerja di lapangan juga harus tetap memakai prinsip Physical Distancing. Tiga UPTD pada Dinas Pertanian yaitu Rumah Potong Hewan (RPH), Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan Balai Benih Ikan (BBI) tetap melakukan pelayanan.
Semua pegawai juga diwajibkan berjemur di pagi hari sebelum bekerja. Untuk jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB dan jam pulang tetap seperti biasa” sambung kepala dinas.
Kepala Dinas Pertanian juga memastikan semua petugasnya bisa dihubungi jika petani membutuhkan walau yang petugas bersangkutan WFH.
Baca Juga:
Dinas Pertanian untuk sementara menunda kegiatan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi dan kegiatan lain yang mengumpulkan banyak orang sampai kondisi telah kondusif (Yose)