MEDAN | Halomedan.co
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin optimis kerja sama Sumut dengan Qatar akan semakin baik. Apalagi saat ini, Bandara Internasional Kualanamu menjadi salah satu hub maskapai terbesar Qatar, yaitu Qatar Airways.
Bandara Internasional Kualanamu menjadi tujuan ketiga Qatar Airways. Ini akan mempermudah kerja sama Sumut dengan salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar tersebut, terutama terkait pariwisata dan ekonomi.
"Kita tentu melihat ini sebagai potensi besar, karena kita tahu Qatar merupakan negara besar dan kuat secara ekonomi, kita akan terus dorong kerja sama yang baik dengan Qatar," kata Hassanudin usai bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (18/1).
Hassanudin juga mengatakan, hubungan yang semakin dekat antara Sumut dan Qatar akan memperluas peluang investasi. Sumut yang memiliki banyak potensi, baik Sumber Daya Alam (SDA), pariwisata dan industri diharapkan bisa mendorong Qatar untuk ikut bekerja sama mengembangakannya.
"Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut dan semakin kuat, sehingga kita bisa membangun Sumut bersama-sama," kata Hassanudin.
Dubes Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan mengatakan, Sumut dipilih sebagai hub ketiga Qatar ke Indonesia karena posisi yang strategis dan potensi yang besar. Sumut dianggap salah satu penggerak terbesar perekonomian di Pulau Sumatera.
"Sumut dipilih sebagai hub ketiga, tentu sudah dikalkulasi, potensi ekonomi, pariwisata dan lainnya. Dari posisi juga karena lebih dekat dibanding Jakarta dan Bali," kata RIdwan.
Dilihat dari sektor pariwisata, menurut Ridwan, ada sekitar 2.000 wisatan Qatar yang berkunjung ke Indonesia setiap tahun. Angka ini masih kalah dibanding negara-negara lain, tetapi dia mengatakan hampir 85% wisatawan dari Qatar tidak berpaspor negara tersebut.
"Sekitar 85% warga Qatar itu pendatang sebagai pekerja dan mereka juga yang paling sering berwisata, dari berbagai negara dan memang salah satu tujuan mereka adalah Indonesia," kata Ridwan.rel